BKSDA Sumbar Ungkap 4 Penyebab Harimau Sumatra Masuki Permukiman Warga

Petugas BKSDA Sumbar sedang melakukan penanganan konflik harimau sumatera di Koto Tinggi, Nagari Ampek Koto Palembayan, Kecamatan Palembayan, Agam. ANTARA/Yusrizal.

BKSDA Sumbar Ungkap 4 Penyebab Harimau Sumatra Masuki Permukiman Warga

Whisnu Mardiansyah • 30 October 2025 16:42

Padang: Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat mengidentifikasi setidaknya empat penyebab harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) muncul di sekitar permukiman dan kebun masyarakat. Keempat faktor ini berkaitan langsung dengan perilaku alami satwa dilindungi tersebut.

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, menjelaskan penyebab pertama adalah kondisi harimua yang sakit atau cacat. Kondisi ini mengurangi daya hidup dan kemampuan berburu mangsa di alam liar.

"Dengan kondisi itu, harimau cenderung mencari sumber air atau pakan yang berada di permukiman dan kebun, sehingga sering memangsa ternak warga," ujar Ade Putra di Lubuk Basung seperti dilansir Antara, Kamis, 30 Oktober 2025.

Penyebab kedua, kata dia, berkaitan dengan induk harimua yang baru melahirkan. Sang induk akan berusaha menjauhkan anak-anaknya dari individu harimau lain, terutama pejantan dewasa, untuk menghindari ancaman.

 

"Induk harimau menjauhkan anak-anaknya dari pejantan, agar tidak diganggu atau dibunuh, karena harimau sifatnya soliter dan menguasai wilayah yang ditandai," katanya.

Faktor ketiga adalah musim kawin. Pada masa reproduksi, harimua pejantan dan betina dewasa akan mencari lokasi yang aman dari individu lainnya. Hal ini terjadi karena adanya persaingan antar pejantan untuk memperebutkan betina, atau sebaliknya.

Keempat, adalah masa menjelang sapih, di mana induk harimau akan berpisah dengan anaknya yang mendekati usia dua tahun. "Untuk itu induk harimau mengajarkan anaknya untuk berburu mencari mangsa. Biasanya dengan hewan ternak peliharaan milik warga yang mudah diperoleh di sekitar hutan," terang Ade.


Ilustrasi. Harimau liar yang ditangkap BKSDA Aceh beberapa waktu lalu. MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE

Sebagai bentuk mitigasi konflik, BKSDA Sumbar memberikan sejumlah imbauan kepada masyarakat:

  1. Tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di kebun, sawah, dan ladang.

  2. Usahakan tidak beraktivitas sendirian di area tersebut.

  3. Mengandangkan ternak (seperti kerbau, sapi, anjing, dan kambing) dengan aman.

  4. Membatasi waktu beraktivitas, disarankan paling lambat hingga pukul 17.00 WIB.

  5. Menghindari penggunaan jerat yang tidak terkendali.

  6. Memastikan kebenaran informasi tentang kemunculan satwa kepada petugas BKSDA sebelum menyebarkannya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)