Libur Panjang, Jumlah Wisatawan Menuju Pulau Seribu Melonjak hingga 30%

Jakarta: Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, dipadati wisatawan yang akan mengisi libur panjang di Kepulauan Seribu. Ada kenaikan jumlah penumpang menuju Kepulauan Seribu hingga mencapai 30 persen daripada hari biasa.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kepadatan sudah mulai terlihat dari akses masuk Jalan Dermaga Ujung menuju ke Pelabuhan Muara Angke. Kendaraan roda empat sempat mengantre hingga membuat sejumlah wisatawan terpaksa berjalan kaki menuju pelabuhan agar tak tertinggal kapal.

Salah Seorang wisatawan, Meliana, yang bersama keluarganya akan berlibur ke Pulau Pari mengaku tidak kaget dengan kemacetan ini. Dia menduga kondisi ini terjadi akibat adanya banjir dan banyak mobil parkir sembarangan sebelum pintu masuk pelabuhan.

"Macet pas di tikungannya doang sih, banjir. Tadi dari rumah 40 menit sudah sama macetnya. Padat ya padat di sini, banyak yang parkir mobil pribadi di pinggiran yang bikin macet juga," kata Meliana, Jakarta, Kamis, 29 Mei 2025.
 

Baca Juga:  Seriusi Wacana Pulau Kucing, Pramono Gandeng Pakar Kucing Dari Universitas Unggulan Indoensia

Selain meningkatnya jumlah wisatawan, kepadatan terjadi karena adanya banjir rob di kawasan tersebut. Genangan banjir rob ini membuat sejumlah wisatawan harus rela menggunakan odong-odong untuk sampai ke pelabuhan. Salah satunya, Melissa Putri, yang hendak berangkat menuju Pulau Pramuka.

"Mau ke Pulau Pramuka, libur panjang dong, long weekend sama teman-teman. Tadi sempat kejebak banjir sih ya, tadi di depan sebelum masuk ke sini lumayan padat, semoga dibenerin saja supaya lebih nyaman, aksesnya lebih mudah itu yang banjirnya ya, biar enggak becek-becek gitu, kan kita tadi naik odong-odong," jelas Putri.

Sementara itu, Kepala Pelabuhan Muara Angke, Ahmad Gozali, membenarkan jumlah wisatawan yang menuju Kepulauan Seribu naik signifikan. Peningkatan ini mencapai 30 persen menjadi sekitar 2 ribu-2.500 orang, daripada hari biasanya hanya 300-400 orang.

Pihaknya menyediakan 23 kapal tradisional, dan 13 kapal Dishub. Untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan, pihak pelabuhan akan memberangkatkan penumpang dalam dua sesi, yaitu kloter pertama di pagi hari dan kloter kedua pada siang hari.

"Destinasi wisata yang paling populer, yaitu Pulau Tidung dan Pulau Pari, yang paling diminati untuk wisata. Kalau overload biasanya kita sistemnya ada dua kali keberangkatan, pagi sama siang untuk mengatasi kelonjakan untuk penumpang, untuk berangkatan itu dari jam 8 atau jam 9 untuk pagi. Kalau ada lonjakan, kita berangkatkan pas jam 1 siang untuk trip keduanya," ujar dia.