Suasana di GOR Kecamaran Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Roni Kurniawan • 24 September 2025 16:11
Bandung: Kasus baru keracunan setelah mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Kali ini, tercatat sekitar 220 siswa pada Rabu, 24 September 2025, menjadi korban.
Mereka yang jadi korban keracunan telah mendapat perawatan medis, setelah mengalami gejala mual, muntah, hingga pusing. Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, mengatakan, korban terus bertambah karena banyak siswa yang datang hampir bersamaan ke fasilitas kesehatan.
"Sampai saat ini mungkin sudah sekitar 220 yang datang. Jumlahnya terus bertambah," kata Yuyun saat dikonfirmasi, Rabu, 24 September 2025.
Menurut Yuyun, kondisi di Puskesmas dan GOR Kecamatan Cipongkor saat ini cukup darurat. Banyaknya korban yang berdatangan secara serentak membuat pelayanan medis menjadi kewalahan.
"Kami membutuhkan infus, oksigen, obat-obatan segera. Ini kondisinya cukup chaos karena datangnya hampir bersamaan. Petugas medis juga cukup kewalahan," beber Yuyun.
Korban keracunan massal MBG di Cipongkor, Bandung Barat. (MI/DG)
Yuyun menegaskan bahwa kejadian keracunan kali ini berbeda dengan kasus serupa yang terjadi dua hari sebelumnya. Perbedaan utamanya terletak pada dapur penyedia MBG.
"Untuk kasus baru ini berasal dari dapur berbeda. Karena dapur MBG ini masih beroperasi. Sajian MBG yang menyebabkan keracunan kali ini berasal dari dapur SPPG di Kampung Pasirsaji, Desa Negalsari, Cipongkor," tegas Yuyun.
Hingga kini petugas pun masih berjibaku untuk memberikan pertolongan terhadap siswa korban keracunan. Pasalnya korban terus berdatangan menggunakan ambulan serta kendaraan polisi bahkan milik warga untuk evakuasi.
Pemerintah Minta Maaf
Pemerintah menyampaikan permohonan maaf terkait persoalan makan bergizi gratis. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
"Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah," kata Pras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.
Pras menegaskan peristiwa keracunan pada program MBG yang dialami sejumlah siswa tidak pernah diharapkan dan bukan kesengajaan. Dia menyebut seluruh kejadian keracunan itu akan menjadi bahan catatan dan evaluasi pemerintah.
"Ini menjadi bahan evaluasi dan catatan kami telah berkoordinasi dengan BGN," beber Pras.