Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau proses evakuasi korban runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Dokumentasi/ Humas Pemprov Jatim
Sidoarjo: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau proses evakuasi korban runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Khofifah memastikan seluruh tim gabungan dari BPBD Jatim, BPBD Sidoarjo, Basarnas, TNI, Polri, hingga relawan bekerja maksimal untuk mengevakuasi korban.
“Evakuasi dilakukan siang dan malam untuk memastikan semua korban bisa ditemukan. Tidak boleh ada yang tertinggal,” kata Khofifah di lokasi, Selasa, 30 September 2025.
Menurut data BPBD Jatim hingga pukul 11.00 WIB, total korban yang telah teridentifikasi mencapai 100 orang. Dari jumlah tersebut, 26 orang masih dirawat inap, 70 orang sudah kembali ke rumah, 1 orang dirujuk ke RS Sakinah Mojokerto, dan 3 orang meninggal. Proses pencarian masih terus berlangsung karena dikhawatirkan masih ada korban tertimbun reruntuhan.
Khofifah menekankan Pemprov Jatim bersama pengasuh pondok telah membuka Crisis Center di lokasi pesantren. Fasilitas ini disediakan agar wali santri yang cemas bisa langsung memperoleh informasi mengenai kondisi putra-putrinya.
“Di crisis center ada tim lintas instansi dan pengasuh pondok yang siap melayani pertanyaan wali santri. Kami ingin orang tua merasa tenang dengan adanya pusat informasi ini,” jelas Khofifah.
Biaya Ditanggung Pemprov
Pemprov Jatim juga memastikan seluruh biaya pengobatan korban selain yang dirawat di RSUD Sidoarjo akan ditanggung penuh pemerintah provinsi. Adapun pasien di RSUD Sidoarjo ditanggung Pemkab setempat.
“Kepada wali santri, saya sampaikan jangan khawatir. Seluruh layanan kesehatan non-RSUD ditanggung Pemprov, sementara RSUD Sidoarjo ditanggung Pemkab. Semua rumah sakit sudah kami konfirmasi agar tidak ada kendala,” kata Khofifah.
Hingga Selasa siang, update pasien tercatat sebagai berikut. RSUD RT Notopuro Sidoarjo: 40 pasien (8 rawat inap, 30 pulang, 2 meninggal), RSI Siti Hajar: 52 pasien (11 rawat inap, 39 pulang, 1 meninggal, 1 dirujuk), RS Delta Surya: 6 pasien rawat inap, RS Sheila Medika: 1 pasien, sudah pulang, dan RS UNAIR ada 1 pasien rawat inap.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, musala ambruk karena struktur bangunan tidak kuat menahan beban pengecoran di lantai empat. Ketika para santri sedang melaksanakan salat Asar berjamaah, pondasi kayu yang menopang atap gagal menahan cor-coran sehingga bangunan runtuh hingga ke lantai dasar.
“Kita semua berduka dan prihatin. Kejadian ini harus menjadi evaluasi menyeluruh agar ruang ibadah dan belajar bagi santri benar-benar aman,” ujar Khofifah.