Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pascagempa Magnitudo 7,5

Ruangan yang berantakan akibat gempa yang melanda Jepang. Foto: Kyodo News

Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pascagempa Magnitudo 7,5

Fajar Nugraha • 9 December 2025 09:47

Tokyo: Otoritas Jepang, pada Selasa, 9 Desember 2025 mencabut peringatan Tsunami setelah beberapa jam gempa kuat berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang wilayah timur laut negara tersebut. Gempa tersebut melukai sedikitnya 30 orang dan memaksa sekitar 90.000 warga mengungsi dari rumah mereka.

Gempa terjadi di lepas pantai pada pukul 23.15 pada Senin dan Badan Meteorologi Jepang (JMA) sebelumnya menyatakan tsunami setinggi 3 meter dapat melanda pantai timur laut negara itu. Peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur Hokkaido, Aomori, dan Iwate, dengan gelombang tsunami setinggi 20 hingga 70 cm diamati di beberapa pelabuhan.

"Pada Selasa dini hari, JMA menurunkan peringatan tersebut menjadi imbauan dan kemudian mencabut semua imbauan. Sejauh ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan besar," laporan .

Pusat gempa berada 80 km di lepas pantai tercatat sebagai "upper 6" di kota Hachinohe, prefektur Aomori dengan intensitas cukup kuat sehingga membuat mustahil bagi seseorang untuk tetap berdiri atau bergerak tanpa merangkak. Perdana Menteri Sanae Takaichi mengatakan kepada wartawan, bahwa sampai saat ini, ia telah menerima laporan 30 orang terluka dan satu kebakaran.

East Japan Railway menangguhkan beberapa layanan di wilayah tersebut yang juga pernah dilanda gempa besar Magnitudo 9,0 skala ritcher pada Maret 2011 dan layanan kereta api lain menghadapi penundaan di Jepang utara. Menyusul getarakan tersebut, JMA mengeluarkan imbauan untuk pulau paling utara Hokkaido hingga prefektur Chiba, sebelah timur Tokyo.

Seorang pejabat JMA dalam konferensi pers, mengatakan agar warga waspada terhadap kemungkinan gempa kuat akan kembali terjadi dalam waktu satu minggu. Tidak ada laporan gangguan di pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut yang dioperasikan oleh Tohoku Electric Power dan Hokkaido Electric Power dengan ribuan rumah sempat kehilangan aliran listrik setelah gempa, tetapi layanan telah pulih pada Selasa pagi.

Jepang adalah salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia, dengan getaran terjadi setidaknya setiap lima menit. Terletak di Cincin Api atau Ring of Fire yang terdiri dari gunung berapi dan parit samudra yang sebagian mengelilingi Cekungan Pasifik, Jepang menyumbang sekitar 20 persen dari gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,0 atau lebih besar di dunia.

Wilayah timur laut pernah menderita salah satu gempa paling mematikan di negara tersebut pada 11 Maret 2011, ketika gempa berkekuatan Magnitudo 9,0 melanda di bawah laut di lepas pantai kota Sendai. Peristiwa itu merupakan gempa paling kuat yang pernah tercatat di Jepang dan memicu serangkaian tsunami besar yang menghancurkan sebagian besar garis pantai Pasifik dan menewaskan hampir 20.000 orang.

Belajar dari bencana 2011, di mana gempa berkekuatan Magnitudo 7 sempat melanda dua hari sebelumnya dan kini pemerintah mengeluarkan peringatan gempa besar selama satu minggu setiap kali gempa signifikan terjadi di wilayah tersebut. Tahun 2011, Tsunami  juga merusak pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, yang menyebabkan serangkaian ledakan dan kehancuran dalam bencana nuklir terburuk di dunia selama 25 tahun.

(Kelvin Yurcel)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)