Ultimatum Tegas Purbaya ke Kinerja Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok istimewa

Ultimatum Tegas Purbaya ke Kinerja Bea Cukai

Eko Nordiansyah • 28 November 2025 10:33

Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengultimatum lembaga Bea Cukai untuk segera memperbaiki kinerja pelayanan, karena jika tidak, sistem kepabeanan akan dikembalikan pada skema yang berlaku pada zaman Orde Baru (Orba).

"Jadi, sempat ada wacana kalau kita tidak bisa memperbaiki kinerja Bea Cukai, maka akan dijalankan seperti tahun dulu, waktu zaman Orde Baru, SGS, yang menjalankan pengecekan di custom kita," katanya dilansir dari Antara, Jumat, 28 November 2025.

Pada zaman itu, Societe Generale de Surveillance (SGS) merupakan perusahaan inspeksi, verifikasi, pengujian, dan sertifikasi asal Swiss yang berpengalaman mengawasi standar mutu perdagangan internasional.

Dengan pelimpahan tugas ini, kata dia, sejumlah pegawai Bea Cukai di zaman itu harus dirumahkan karena fungsi mereka diambil alih oleh PT Surveyor Indonesia bersama SGS.

Tuntut keseriusan pembenahan menyeluruh

Menjawab pertanyaan wartawan soal wacana pembubaran Bea Cukai, Purbaya menyatakan ia tidak sedang marah, namun menuntut keseriusan penuh dari seluruh jajaran Kemenkeu untuk melakukan pembenahan secara menyeluruh.

Purbaya mengungkapkan SGS merupakan langkah cadangan. Jika perbaikan internal tidak berjalan signifikan, pemerintah bukan tidak mungkin mengembalikan sistem pemeriksaan kepabeanan seperti era Orde Baru.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Wacana itu, menurutnya, justru membuat jajaran Bea Cukai lebih bersemangat karena menyadari risiko kehilangan kewenangan mereka yang utama.

Dalam kesempatan itu, Purbaya menyebut perkembangan teknologi internal kini melaju cepat, termasuk pengembangan perangkat lunak untuk pengawasan.

Ia optimistis Bea Cukai mampu menjalankan tugas lebih bersih dan akurat, sehingga tidak perlu menyerahkan fungsi kepabeanan kepada pihak lain.

Soroti maraknya barang ilegal

Terkait persoalan kinerja paling mendesak, Purbaya menyoroti under-invoicing ekspor serta masuknya barang ilegal yang masih kerap lolos dari pengawasan.

Dugaan publik mengenai permainan oknum Bea Cukai, menurut Purbaya, belum dapat dipastikan, tetapi sejumlah indikasi tetap harus ditelusuri.

Dia mengatakan, saat ini proses pengecekan masih dilakukan secara manual, namun Purbaya memastikan tidak lama lagi pengawasan akan diperkuat melalui sistem berbasis artificial intelligence (AI) untuk mempercepat pendeteksian kejanggalan hingga potensi penggelapan.

"Nggak lama lagi kita akan kerjakan pakai AI. Jadi akan lebih cepat pendeteksiannya," kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)