Proyek Ducting Bandung Dikebut, Tahap Awal Rampung 15 Desember

Pemotongan kabel udara di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Senin, 8 Desember 2025.

Proyek Ducting Bandung Dikebut, Tahap Awal Rampung 15 Desember

Roni Kurniawan • 8 December 2025 10:18

Bandung: Pemerintah Kota Bandung mempercepat proyek ducting telekomunikasi sebagai upaya menertibkan kabel udara dan meningkatkan kualitas layanan internet. Tahap awal pekerjaan ditargetkan selesai pada 15 Desember 2025.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan, proyek yang dikerjakan oleh BUMD PT Bandung Infra Investama (BII)ini bukan sekadar memperbaiki estetika kota, tetapi juga memastikan kualitas layanan internet berbasis fiber optic semakin baik dan aman.

"Alhamdulillah, hari ini kita memulai pengendalian dari kabel udara untuk masuk ke jaringan pasif telekomunikasi di Kota Bandung. Saya sangat mengapresiasi para pelaku bisnis yang mau bergabung. Ini bukan hanya soal estetika, tetapi tentang memberikan layanan terbaik kepada masyarakat," ujar Farhan di Taman Balai Kota Bandung, Senin, 8 Desember 2025.


Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Metrotvnews.com/Roni Kurniawan)

Farhan menjelaskan, pengerjaan tahap pertama dilakukan dalam waktu singkat karena harus menyesuaikan dengan masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Setelah 15 Desember, proyek dihentikan sementara untuk kenyamanan warga serta wisatawan yang datang ke Kota Bandung.

"Setelah 15 Desember kita memasuki liburan Nataru yang pasti luar biasa. Tapi saya berharap 8 Januari 2026 sudah mulai berjalan kembali," sahut Farhan.

Sementara itu, Direktur Utama PT BII, Asep Wawan Dharmawan menjelaskan, bahwa pekerjaan tahun ini difokuskan pada 15 ruas jalan prioritas. Namun secara keseluruhan, timnya sedang merampungkan 21 ruas sekaligus.

"Tadi amanat Pak Wali supaya tanggal 15 tuntas. Secara teknis kami sedang menyempurnakan 21 ruas. Desember selesai, lalu pengendalian berikutnya mulai lagi awal Januari," jelas Asep.

PT BII menargetkan pembangunan ducting di 59 ruas jalan lainnya dengan metode baru yang lebih efisien dan minim gangguan lalu lintas untuk tahun 2026. Salah satu keluhan terbesar masyarakat pada proyek sebelumnya adalah galian yang muncul setiap beberapa puluh meter sehingga menimbulkan kemacetan dan risiko kecelakaan. 

"Penggalian di titik tertentu masih ada, tetapi sangat terbatas. Kami menggunakan metode open trenching," kata Asep.

Asep menuturkan, mesin open trenching hanya menggali di bahu jalan untuk menghubungkan titik mainhall satu ke titik lain. Sehingga, lanjut Asep, tidak lagi menimbulkan galian besar seperti tahun lalu.

"Tahun lalu menggali lubang setiap 20 meter dan membuat kondisi krodit. Insyaallah itu tidak terjadi lagi," tegas Asep.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)