Kali Pertama Sejak 2021, Taliban Akan Hadiri KTT Iklim PBB

Personel kepolisian Afghanistan di bawah kendali Taliban berpose di sebuah area penjara di Kabul. (EPA-EFE_

Kali Pertama Sejak 2021, Taliban Akan Hadiri KTT Iklim PBB

Willy Haryono • 10 November 2024 18:43

Kabul: Kelompok Taliban mengirim perwakilan untuk menghadiri KTT Iklim PBB yang dimulai di ibu kota Azerbaijan, Baku, mulai Senin besok. Ini akan menjadi penampilan pertama Taliban di forum iklim PBB, sejak kelompok itu merebut kekuasaan di Afghanistan tiga tahun lalu.

Juru bicara kementerian luar negeri Afghanistan yang dikendalikan Taliban, Abdul Qahar Balkhi, mengatakan bahwa pejabat dari Badan Perlindungan Lingkungan Nasional Afghanistan telah tiba di Azerbaijan untuk menghadiri konferensi COP29.

Mengutip dari Independent, Minggu, 10 November 2024, para pemimpin Taliban telah mengendalikan badan lingkungan Afghanistan selama lebih dari tiga tahun searang, setelah mereka mengambil alih kekuasaan di Kabul pada Agustus 2021.

Pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban tidak diakui secara resmi oleh PBB dan masyarakat internasional karena pembatasannya terhadap hak-hak dasar warga negara, khususnya perempuan, yang dilarang mengenyam pendidikan dan bekerja.

PBB telah menghentikan Taliban untuk mengambil alih kursi Afghanistan di Majelis Umum dan terus mendukung perwakilan yang ditunjuk dari pemerintahan Afghanistan sebelum era Taliban untuk mewakili negara tersebut di panggung global.

Azerbaijan telah mengundang pejabat badan lingkungan Afghanistan ke COP29 sebagai pengamat, yang memungkinkan bekas kelompok pemberontak tersebut untuk "berpotensi berpartisipasi dalam diskusi sela dan berpotensi mengadakan pertemuan bilateral," ucap sumber diplomatik yang mengetahui undangan untuk Taliban kepada kantor berita Reuters.

Namun Taliban tidak akan diizinkan untuk mengambil bagian dalam proses negara-negara anggota penuh, karena Taliban tidak diakui dalam sistem PBB sebagai pemimpin Afghanistan yang sah, melainkan sebagai otoritas de facto, kata sumber tersebut.

Sejauh ini, PBB hanya mengundang Taliban untuk berbicara secara khusus tentang masa depan Afghanistan di Doha, Qatar. Tiongkok dan Rusia, yang telah menyatakan kesediaan untuk membina hubungan dengan pemerintahan de facto Afghanistan, telah mengundang para menterinya untuk menghadiri forum di Tiongkok dan Asia Tengah dalam dua tahun terakhir.

Afghanistan telah terdampak parah serangkaian keadaan darurat iklim, termasuk banjir bandang, hujan deras, dan kekeringan dalam setahun terakhir.

Banjir bandang telah menewaskan ratusan orang di Afghanistan tahun ini, menyapu desa-desa dan penduduk di daerah terpencil negara tersebut. Afghanistan sangat bergantung pada pertanian, tetapi banjir dan kekeringan yang terjadi berturut-turut telah menyapu bersih ladang dan hasil bumi.

Baca juga:  33 Orang Tewas 27 Terluka akibat Terjangan Banjir di Afghanistan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)