Crane yang digunakan mengevakuasi gerbong KA di Kabupaten Kulon Progo. Medcom.id/Ahmad Mustaqim
Media Indonesia • 19 October 2023 16:08
Kulon Progo: Meski sudah bisa dilalui kereta api setelah terjadi kecelakaan dua hari lalu, tim KAI Daop 6 Yogyakarta masih terus melakukan perbaikan jalur.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengemukakan, saat ini jalur kereta api Sentolo-Wates dari arah hilir baru dapat dilintasi oleh kereta api dengan kecepatan maksimal 10 kilometer per jam.
"Sementara hulu baru dapat dilalui dengan kecepatan 40 kilometer per jam," kata Krisbiyantoro, Kamis, 19 Oktober 2023.
Dikatakan, yang dilakukan saat ini adalah mengupayakan agar jalur tersebut dapat dilalui kereta dengan kecepatan normal. Ia menyebutkan, kegiatan perbaikan dilakukan dengan pemadatan dan penambahan batu ballast dan penggantian bantalan beton pada jalur hilir.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, kedua jalur tersebut, mulai dapat dilewati kereta api mulai Rabu malam pukul 22.10 WIB.
"Di jalur hilir antara petak Sentolo-Wates bisa dilewati dengan kecepatan terbatas, KA Senja Utama Jogja disusul KA Gajayana yang dapat melintasi dengan aman dan selamat," katanya.
Sedangkan di jalur hulu antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates sudah steril dan dapat dilalui kereta api dengan kecepatan 40 km per jam. KA pertama yang melewati yaitu KA Argo Lawu relasi Solo Balapan-Gambir pada pukul 11.35 WIB.
Jalur ini sebelumnya tidak dapat dilewati kereta api lantaran terjadi ajloknya KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Sementara di jalur hilir, pukul 22,10 WIB dibuka, kereta api diizinkan berjalan dengan kecepatan maksimal 5 km/jam. Bahkan, pukul 23.25 WIB kecepatan dinaikkan menjadi 10 kilometer per jam, meski beberapa menit berikutnya kecepatan maksimal 8 kilometer per jam.
Terkait dengan penyebab kecelakaan, Krisbiyantoro menegaskan sampai saat ini masih menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh KNKT, Direktorat Jenderal Kereta Api, dan PT KAI.
"Masih menunggu hasil investigasi," ujarnya