Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning. (AP)
Willy Haryono • 13 January 2024 12:48
Beijing: Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) harus menghormati komitmennya serta menangani isu terkait Taiwan dengan hati-hati dan benar, dan juga menahan diri untuk tidak ikut campur dalam pemilu presiden dan parlemen Taiwan.
Taiwan menggelar pemilu presiden dan parlemen hari Sabtu ini, 13 Januari 2023, di mana hasilnya akan menentukan masa depan hubungan dengan Tiongkok.
Kabarnya baru-baru ini, Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengadakan panggilan pers mengenai pemilu Taiwan melalui telekonferensi. Seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa AS berkomitmen terhadap kebijakan Satu Tiongkok, tidak mendukung "kemerdekaan Taiwan," dan menyerukan dialog lintas Selat.
Pejabat tersebut menambahkan bahwa AS tidak mengambil posisi dalam penyelesaian akhir perselisihan antar-Selat, asalkan perselisihan tersebut diselesaikan secara damai.
Menanggapi pertanyaan terkait, juru bicara Kemenlu Tiongkok Mao Ning mengatakan dalam konferensi pers harian bahwa Beijing memperhatikan pernyataan pejabat AS tersebut. Prinsip Satu Tiongkok adalah konsensus internasional yang berlaku dan landasan politik hubungan Tiongkok-AS.
Kemerdekaan Taiwan berulang kali disebut Tiongkok sebagai ancaman terbesar bagi perdamaian dan stabilitas lintas Selat.
Para pemimpin AS telah beberapa kali mengatakan bahwa mereka berkomitmen terhadap kebijakan Satu Tiongkok, tidak mendukung "kemerdekaan Taiwan," tidak mendukung "Dua Tiongkok" atau "Satu Tiongkok, Satu Taiwan", dan tidak berusaha menggunakan pertanyaan Taiwan sebagai alat untuk membendung Tiongkok, kata Mao.
Tiongkok berharap AS akan menghormati komitmen ini, menangani masalah terkait Taiwan dengan bijaksana dan benar, menghentikan interaksi resmi dengan Taiwan, berhenti mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis “kemerdekaan Taiwan," dan menahan diri untuk tidak ikut campur dalam pemilu di wilayah Taiwan dalam bentuk apa pun," sebut Mao, mengutip dari laman Xinhua.
"Jika AS benar-benar berharap menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, maka mereka perlu secara eksplisit menentang kemerdekaan Taiwan dan mendukung reunifikasi damai Tiongkok," tambahnya.
Baca juga: Pemilu Taiwan Dimulai di Tengah Ancaman Militer Tiongkok