Ilustrasi bantuan pangan beras. Foto: MI/Ramdani.
Media Indonesia • 11 January 2024 19:25
Jakarta: Bulog telah menyelesaikan 100 persen tugas penyaluran bahan pangan, khususnya beras, pada 2023. Untuk tahap pertama jumlah penyaluran bantuan pangan beras sebanyak 641 ribu, ton tahap kedua 853 ribu ton.
"Jumlahnya sekitar 1,49 juta ton bantuan pangan yang telah diserahkan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Mengapa di tahap kedua lebih banyak, karena untuk empat bulan dan tahap pertama hanya tiga bulan," ucap Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di Jakarta pada Kamis, 11 Januari 2024.
Hasil dari bantuan pangan tersebut, lanjut Bayu, ternyata cukup menjanjikan. Dilihat dari tujuan bantuan pangan itu sendiri adalah untuk menstabilkan harga pangan, dimana pada Februari 2023 awal bantuan pangan dimulai inflasi beras sebesar 2,63 persen.
"Setelah bantuan pangan berjalan maka inflasi beras turun menjadi 0,7 persen pada Maret 2023, dan turun lagi 0,55 persen pada April 2023. Bahkan pada Mei hanya 0,02 persen inflasi beras," terang Bayu.
Untuk bantuan pangan tahap kedua, terjadi fenomena yang sama pada inflasi beras. Pada saat baru dimulai bantuan pangan tahap kedua, inflasi beras masih di angka 5,61 persen. Tapi pada Oktober saat bantuan pangan mulai berjalan inflasi turun menjadi 1,72 persen, di November 0,43 persen, dan Desember bertahan di 0,43 persen.
"Ini menunjukkan keberhasilan dari bantuan pangan itu harus diakui bantuan pangan dan SPHP belum berhasil menurunkan harga, dia berhasil menurunkan inflasi tapi harga berasnya masih relatif tinggi," imbuh dia.
"Mengapa belum berhasil menurunkan harga? Karena memang kondisi produksi situasinya berat bahkan berlanjut sampai saat ini," sambung Bayu.
Baca juga: Bansos Tak Boleh Digulirkan Selamanya