Prosesi pemakaman anggota Kataib Hizbullah yang tewas dalam serangan AS di Baghdad, Irak, 25 Januari 2024. (AP)
Willy Haryono • 31 January 2024 09:21
Baghdad: Kataib Hizbullah, kelompok milisi asal Irak yang diduga didukung Iran, memutuskan untuk menghentikan semua operasi militernya terhadap pasukan Amerika Serikat (AS) di kawasan.
Keputusan ini diambil setelah Presiden AS Joe Biden berencana membalas kematian tiga tentara Negeri Paman Sam dalam serangan drone di sebuah pangkalan militer di Yordania pekan lalu.
"Saat kami mengumumkan penghentian operasi militer dan keamanan terhadap pasukan pendudukan (AS) – untuk mencegah rasa malu pemerintah Irak – kami akan terus membela rakyat kami di Gaza dengan cara lain," kata Sekretaris Jenderal Kataib Hezbollah Abu Hussein al Hamidawi dalam sebuah pernyataan via Telegram pada Selasa.
Melansir dari TRT World pada Rabu, 31 Januari 2024, keputusan Kataib Hizbullah disampaikan seiring upaya intensif pemerintah Irak dalam mencegah eskalasi baru setelah serangan drone yang menewaskan tiga tentara AS di pangkalan militer Tower 22, yang terletak di sepanjang perbatasan Yordania-Suriah.
"Perdana Menteri Mohammed Shia al Sudani telah bekerja keras dalam beberapa hari terakhir, melibatkan semua pihak terkait di dalam dan di luar Irak," kata penasihat urusan luar negeri Irak, Farhad Alaadin, dalam sebuah wawancara.
"Semua pihak perlu mendukung upaya Perdana Menteri untuk mencegah kemungkinan eskalasi," tambahnya.