Perumahan Tiongkok. Foto; Unsplash.
Arif Wicaksono • 30 November 2023 14:18
Beijing: Harga rumah baru di Tiongkok diperkirakan akan naik tiga persen tahun ini. Penaikan ini setelah serangkaian langkah kebijakan untuk mendukung pasar properti yang terkepung di negara tersebut.
Namun jajak pendapat terhadap 11 ekonom, yang dilakukan pada 20-28 November, juga menunjukkan ekspektasi pertumbuhan satu persen harga rumah baru pada 2024 tidak banyak berubah dari jajak pendapat Agustus. Para ekonom mengatakan diperlukan lebih banyak tindakan dari pihak berwenang.
Gagal bayar utang yang dilakukan banyak pengembang di sektor properti Tiongkok yang kekurangan uang dan banyak utang telah memicu kekhawatiran akan krisis keuangan yang lebih luas, membebani kepercayaan konsumen dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Pihak berwenang, khususnya di kota-kota besar, telah memulai serangkaian langkah untuk meningkatkan permintaan, termasuk memperbolehkan pembayaran uang muka yang lebih kecil, mengurangi pembatasan pembelian rumah seperti jumlah rumah yang dapat dibeli. Namun sebagian besar analis percaya, tindakan ini harus dibarengi dengan tindakan fiskal dan moneter yang lebih kuat.
"Masih ada ruang untuk pelonggaran kebijakan properti di kota-kota besar pada 2024. Pasar di kota-kota lapis pertama dan kedua akan terus mengungguli kota-kota ketiga dan keempat pada tahun depan," kata Analis Perusahaan Riset Real Estate China Index Akademi Huang Yu, dilansir The Business Times, Kamis, 30 November 2023.