Analis Sebut Kebanyakan Warga Tentukan Pilihan Gubernur Jakarta di Hari Pencoblosan

Tiga pasangan debat calon gubernur DKI Jakarta. Foto: Medcom.id/Fachri

Analis Sebut Kebanyakan Warga Tentukan Pilihan Gubernur Jakarta di Hari Pencoblosan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 8 October 2024 08:29

Jakarta: Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio melihat masih banyak swing voters di Pilkada Jakarta 2024. Menurut dia, banyak warga Jakarta yang menentukan pilihan saat hari tenang atau saat pencoblosan.

"Kalau dari hasil survei itu masih banyak yang akan memilih di hari H sama kemudian di saat minggu tenang," kata Hensat kepada wartawan, Selasa, 8 Oktober 2024.

Untuk itu, ia mengingatkan para calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pilkada Jakarta 2024 menjaga ucapan dan lisan hingga hari pencoblosan. Dia menilai lisan merupakan salah satu faktor untuk warga Jakarta menentukan pilihannya.

"Pesan saya jaga lisan karena beberapa kali Pilgub Jakarta itu ada yang surveinya paling tinggi tapi pas lisannya terpeleset kemudian jadi kalah," ujar dia.

Baca: 

Momen 3 Paslon Pilgub Jakarta Gagal Pantun


Di sisi lain, Hensat melihat para paslon Pilkada Jakarta 2024 sudah memaparkan program-program mereka secara realistis dalam debat perdana Pilkada Jakarta 2024. Menurutnya, pemaparan program itu akan membantu masyarakat Jakarta menentukan pilihan berdasarkan preferensi mereka masing-masing.

"Saya lihat asik-asik. CCTV, job fair, balai rakyat, Rp200 juta per RW, melawan agenda global supaya kita independen, itu realistis dan bagus. Apa lagi semuanya disampaikan berdasarkan APBD, APBD-nya kan sudah ada," ungkap Hensat.

Namun, ia pun melihat para paslon belum benar-benar mengungkapkan akan seperti apa pembangunan Jakarta pasca tak lagi jadi ibu kota. Hensat berpendapat, pemaparan arah pembangunan ini juga penting bagi masyarakat untuk mengetahui beberapa hal, salah satunya aset-aset negara yang nantinya akan menjadi kosong setelah semuanya berpindah ke IKN Nusantara.

"Tapi itu semua hal nanti lah, dan satu lagi saran saya jangan terlalu Gen-Z lah (program paslon), karena millenial, baby boomers, kan juga masih banyak di Jakarta," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)