Indonesia Serahkan Keketuaan CPOPC ke Malaysia

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers bersama Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia YB Datuk Seri Johari Abdul Ghani. Foto: dok CPOPC.

Indonesia Serahkan Keketuaan CPOPC ke Malaysia

Ade Hapsari Lestarini • 30 November 2024 10:08

Jakarta: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan posisi Ketua Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) kepada Malaysia untuk periode 2024-2025.

"Pada CPOPC Ministerial Meeting ke-12, menyerahkan keketuaan Indonesia ke Malaysia setahun ke depan," ujar Airlangga, saat konferensi pers, di Jakarta, Jumat, 29 November 2024.

Airlangga Hartarto mengatakan pertemuan tingkat menteri ini memperkuat kemitraan negara-negara penghasil minyak sawit terbesar. Selain itu, Indonesia dan Malaysia membuka strategi kolaboratif dengan Honduras guna memperluas pasar sawit.

"Kerja sama yang lebih erat antara Indonesia, Malaysia, dan Honduras adalah langkah strategis untuk memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan, memperluas pasar sawit, dan mendukung keberlanjutan industri sawit di tingkat global," jelas Airlangga.

Dalam mendukung strategi kolaboratif tersebut, Pertemuan Tingkat Menteri CPOPC ke-12 ini sepakat melakukan ekspansi negara anggota dan negara pengamat.

"Kami menyambut Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Nigeria sebagai Negara Pengamat baru. Selain itu, Kolombia, Ghana, dan Papua Nugini sedang dalam proses menjadi anggota penuh," ujar dia.


Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers bersama Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia YB Datuk Seri Johari Abdul Ghani. Foto: dok CPOPC.

 

Baca juga: CPOPC Ministerial Meeting ke-12 Perkuat Kerja Sama Keberlanjutan Industri Sawit
 

Malaysia apresiasi program B40 Indonesia


Di sisi lain, Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia YB Datuk Seri Johari Abdul Ghani, mengapresiasi terhadap program B40 Indonesia. Program ini, yang memanfaatkan campuran biodiesel berbasis kelapa sawit, diakui sebagai kontribusi konkret Indonesia dalam mengurangi emisi karbon global dan mendukung transisi energi hijau.

"Kami apresiasi program B40 Indonesia, yang telah berhasil mengurangi emisi karbon hingga 32 juta ton CO2," ungkap dia.Adapun hasil pada pertemuan tersebut, para menteri sepakat untuk memperkuat program unggulan CPOPC, termasuk pemberdayaan petani kecil dan penanggulangan hambatan perdagangan.

Selain itu, peluang baru di sektor energi hijau, seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF), juga menjadi fokus pembahasan, di mana Indonesia dan Malaysia memiliki posisi strategis untuk memimpin inisiatif ini.

Sebagai informasi, pertemuan tingkat menteri ini merupakan forum tahunan yang diselenggarakan oleh Sekretariat Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), yang mempertemukan para menteri dari negara-negara anggota CPOPC (Indonesia, Malaysia, dan Honduras), perwakilan pemerintah dari negara-negara pengamat (Colombia, Ghana, dan Papua New Guinea), serta negara-negara tamu (Republik Demokratik Kongo, Guatemala, Nigeria, dan Thailand), pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan utama dalam industri kelapa sawit.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)