Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono/Medcom.id/Kautsar
Putri Anisa Yuliani • 19 November 2023 09:48
Jakarta: Pemprov DKI Jakarta mengadakan kerja bakti massal menguras lumpur saluran, waduk, dan kali hari ini. Apel dimulainya kerja bakti diresmikan langsung oleh Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di bibir Kanal Banjir Barat di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Heru mengajak masyarakat Jakarta melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan guna mengantisipasi banjir. Kegiatan tersebut bakal dilakukan secara berkelanjutan setiap akhir pekan oleh kelurahan.
"Ya terus dilanjutkan, bisa nanti Sabtu atau Minggu di tingkat kelurahan, ASN kelurahan bersama dengan warga. Harapan saya warga juga turut serta di dalam membersihkan Jakarta dari segala bentuk sampah," kata Heru, saat dikutip dari Media Indonesia, Minggu, 19 November 2023.
Menurut dia, menguras lumpur dan memastikan saluran bersih dari sampah dapat memperlancar aliran air saat terjadi hujan. Saluran air yang bersih dapat memperkecil potensi genangan air.
"Begitu juga, saya menghimbau pada masyarakat untuk membersihkan masing-masing sampah dan salurannya di depan rumah," ungkap dia.
Dari pantauan Media Indonesia, usai meninjau kerja bakti di Kanal Banjir Barat, Heru bertolak meninjau kerja bakti pengerukan lumpur di Kali Duri dan Waduk Pluit. Ada 6 alat berat yang dikerahkan Dinas SDA mengeruk lumpur di Waduk Pluit.
Sesudahnya, Heru meninjau pengerukan lumpur di Kali Pulo, Manteng Pulo, Jakarta Selatan.
Kegiatan kerja bakti massal ini menargetkan pengangkutan lumpur dari seluruh sungai di Jakarta sebanyak 672.206 meter kubik. Target tersebut dibagi menjadi empat skala kegiatan, yaitu skala kota, skala kecamatan, skala warga, dan skala berkelanjutan.
Dari masing-masing skala tersebut, kerja bakti dilakukan di satu segmen sungai atau kanal besar. Pemprov bersama masyarakat bergotong royong membersihkan bantaran sungai yang dibantu dengan alat berat untuk mengeruk dasar sungai.
Adapun titik pelaksanaan pada skala kota dilakukan pengerukan dengan total sepanjang 25,087 kilometer. Rinciannya yaitu Jakarta Utara 7,2 kilometer, Jakarta Barat 6,3 kilometer, Jakarta Pusat 3,56 kilometer, Jakarta Timur 3,21 kilometer, dan Jakarta Selatan 4,8 kilometer.
Sedangkan skala kecamatan akan dilaksanakan di titik sungai atau saluran penghubung (phb) sesuai kecamatan masing-masing. Hal ini ditujukan untuk memastikan agar kawasan pada kecamatan tersebut bersih dari sampah dan mengurangi pendangkalan di kawasan sungai dan drainase.