Ilustrasi MRT. Foto: MI
Selamat Saragih • 21 February 2024 19:39
?Jakarta: Pembangunan dan pendanaan proyek kereta bawah tanah dan layang di dipastikan tidak akan terpengaruh kondisi ekonomi Jepang yang tengah masuk resesi.
Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta (Perseroda), Tuhiyat mengatakan, pembangunan itu akan berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
"Tidak ada pengaruhnya karena anggaran di pemerintahan Jepang sudah berlangsung," ujar Tuhiyat dilansir Media Indonesia, Rabu, 21 Februari 2024.
Tuhiyat meyakini dalam tahapan pengerjaan proyek mendapat dukungan pendanaan Jepang untuk MRT Jakarta itu masih tetap berjalan optimal.
Saat ini, lanjutnya, MRT Jakarta sedang menunggu penandatanganan kontrak pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk MRT Jakarta East-West Line Fase 1 tahap 1.
Tuhiyat menyatakan, pihaknya menargetkan penandatanganan kontrak pinjaman itu dilakukan pada April 2024.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya berharap bisa efektif sekitar tiga bulan setelah penandatanganan kontrak pinjaman.
"Posisinya sekarang sudah konfirmasi risalah pembahasan penilaian atau Minutes of Discussion atau MoD sudah ditandatangani," ungkap dia.
MRT Jakarta merupakan proyek pertama di Indonesia melalui kerja sama antara Pemerintah Jepang, Pemerintah Pusat RI, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta.
Berdasarkan risalah pembahasan penilaian yang ditandatangani pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) pada November 2023, MRT Jakarta Koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84,1 kilometer dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.