Menlu AS Antony Blinken. (AP)
Willy Haryono • 7 January 2024 12:42
Istanbul: Amerika Serikat (AS) menginginkan dukungan Turki terkait pengaturan di Jalur Gaza usai perang antara Israel dan Hamas berakhir suatu saat ini. Untuk menuju ke arah sana, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pun berbicara dengan para pemimpin Turki di awal tur diplomatiknya.
Selain seputar Turki, kunjungan Blinken kali ini juga bertujuan menghindari perang yang lebih luas di Timur Tengah serta menggalang dukungan dunia Arab terhadap kondisi pascaperang di Gaza.
Blinken bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Istanbul selama lebih dari satu jam pada hari Sabtu, setelah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Hakan Fidan.
Ketika perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza akan memasuki bulan keempat, AS berupaya menjangkau Turki untuk menggunakan pengaruh regionalnya, termasuk dengan Iran, guna mengurangi risiko konflik yang lebih luas.
Mengutip dari Fresno Bee, Minggu, 7 Januari 2024, Washington ingin mendapatkan dukungan Ankara untuk rencana bagaimana mengatur Gaza setelah perang berakhir, kata seorang pejabat senior AS kepada wartawan yang melakukan perjalanan bersama Blinken.
"Jelas bahwa Turki siap memainkan peran positif dan produktif dalam upaya yang perlu dilakukan sehari setelah konflik berakhir, dan juga, secara lebih luas, dalam upaya menemukan jalan menuju perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan," kata Blinken kepada wartawan di Chania, sebuah kota di pulau Kreta Yunani, di mana ia bertemu dengan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis sebelum berangkat ke Amman, Yordania.
Jadwal Blinken meliputi melintasi Timur Tengah selama beberapa hari dengan pemberhentian lebih lanjut di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir, Israel, dan Tepi Barat. Secara terpisah, pejabat tinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa berada di Lebanon untuk memperingatkan akan adanya konflik yang meluas.
“Kami memiliki fokus yang kuat untuk mencegah penyebaran konflik ini,” kata Blinken.