Menlu Sugiono Paparkan Alasan Indonesia Ingin Gabung ke BRICS

Menteri Luar Negeri Sugiono dalam acara CIFP di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu, 30 November 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)

Menlu Sugiono Paparkan Alasan Indonesia Ingin Gabung ke BRICS

Marcheilla Ariesta • 30 November 2024 21:27

Jakarta: Menteri Luar Negeri Sugiono mengungkapkan alasan bergabungnya Indonesia ke berbagai organisasi dan perkumpulan internasional, termasuk BRICS. Indonesia disebutnya hanya berupaya untuk memenuhi kepentingan bangsa.

Bulan lalu, Indonesia menyatakan ingin bergabung dengan BRICS, saat pertemuan tingkat tinggi organisasi tersebut di Kazan, Rusia. Di saat yang sama, Indonesia dalam proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Sugiono mengungkapkan ada alasannya terkait hal tersebut.

“Kelompok multilateral seperti BRICS, OECD, kemudian IPEF (Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity), dan TPP (Trans Pacific Partnership), kami harapkan bisa menjadi platform untuk membantu kita mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa,” kata Sugiono dalam acara Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) 2024 di Jakarta, Sabtu, 30 November 2024.

Organisasi-organisasi itu, kata Sugiono, menyediakan wadah bagi Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan umum, serta mengatasi tantangan besar, seperti pengentasan kemiskinan serta swasembada energi dan pangan.

“Oleh karena itu, kerja sama dan kolaborasi dengan semua negara maupun kelompok harus kita lakukan,” katanya.

Sugiono juga mengatakan bahwa sebagai menlu, dia membantu pemerintahan dengan menjalankan visi dan perintah Presiden Prabowo Subianto, termasuk kebijakan luar negerinya.

“Kami tidak ada yang sifatnya independen, kami semua satu tim yang dipimpin oleh Pak Prabowo sebagai Presiden,” tegasnya.

Karenanya, kata Sugiono,  prioritas program Presiden Prabowo Subianto selama pemerintahannya pada dasarnya adalah bagaimana menyatukan ‘rumah tangga’ Indonesia

“Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo telah menunjukkan kepada kita bagaimana dua pernyataan negara besar harus berjalan beriringan. Transisi dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya sangat, sangat lancar dan menciptakan situasi yang kondusif sehingga kita dapat melihat ke depan dan menghadapi semua tantangan di depan kita,” ucap Prabowo.

Transisi ini, kata Sugiono, mungkin dianggap remeh sebagian orang. Namun, transisi tersebut akan memungkinkan fokus pada hal-hal yang paling penting bagi rakyat Indonesia. 

“Kita harus bersatu dan mengatasi situasi kemiskinan di Indonesia. Ini adalah salah satu dari tiga tujuan Presiden Prabowo,” terangnya.

Sugiono, mengutip Prabowo, juga menegaskan bahwa Indonesia harus menjadi mandiri. Indonesia, katanya, juga harus berswasembada energi; berinvestasi dalam sumber daya manusia, dan pendidikan.

Karenanya, bagi Sugiono, politik luar negeri Indonesia akan sejalan dengan program-program prioritas Presiden Prabowo.

Baca juga:  Ditanya soal Gabung OECD atau BRICS Plus, Ini Jawaban Prabowo

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)