Ilustrasi harga minyak. Foto: Unsplash.
Husen Miftahudin • 16 March 2024 10:04
Houston: Harga minyak dunia turun pada perdagangan Jumat (Sabtu WIB), sehari setelah mencapai USD85 per barel untuk pertama kalinya sejak November 2023.
Meskipun demikian, harga minyak diperkirakan akan berakhir lebih tinggi tiga persen dalam seminggu karena meningkatnya permintaan dari pabrik penyulingan Amerika Serikat (AS) yang menyelesaikan rencana produksinya.
Mengutip Oilprice.com, Sabtu, 16 Maret 2024, minyak mentah berjangka Brent turun sembilan sen atau 0,11 persen menjadi USD85,33 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 17 sen atau 0,21 persen menjadi USD81,09.
Federal Reserve AS khawatir tidak akan mampu memangkas suku bunganya, karena inflasi masih di atas target bank sentral sebesar dua persen. Pemotongan suku bunga dipandang sebagai peluang untuk pertumbuhan permintaan di AS.
Harga minyak dunia telah terikat pada kisaran selama sebulan terakhir, kira-kira antara USD80 hingga USD84 per barel. Kemudian Badan Energi Internasional pada Kamis mengangkat pandangannya mengenai permintaan minyak pada 2024 untuk keempat kalinya sejak November karena serangan Houthi telah mengganggu pengiriman Laut Merah.
Permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 1,3 juta barel per hari pada 2024, kata IEA dalam laporan terbarunya, naik 110 ribu barel per hari dari bulan lalu. Mereka memperkirakan akan terjadi sedikit defisit pasokan tahun ini jika anggota OPEC+ mempertahankan pengurangan produksi mereka setelah sebelumnya memperkirakan akan terjadi surplus.
Baca juga: Dolar AS Semakin Kuat |