BP2MI Lepas 128 PMI ke Jerman dan Korea Selatan

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama Menteri BUMN kembali melepas 128 Pekerja Migran Indonesia ke Jerman dan Korea Selatan. BP2MI memprioritaskan perlindungan dan keamanan para pekerja migran di negara tujuan penempatan. 

Program ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah negara penempatan yaitu Korea Selatan dan Jerman melalui program Government to Government (G to G) dalam mendukung penempatan tenaga kerja asal Indonesia yang berkualitas.

Setidaknya, terdapat 123 pekerja yang akan dikirim ke Korea Selatan. Sebanyak lima pekerja akan diberangkatkan ke Jerman dan 849 calon pekerja migran yang sedang menjalani masa orientasi pra pemberangkatan.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani memastikan keamanan bagi pekerja migran Indonesia. Ia juga mengimbau masyarakat memilih jalur resmi apabila akan bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia.

“Siapa yang mau bekerja, negara wajib memfasilitasi, maka pilihlah bekerja secara resmi. Tidak sulit kok, negara akan melayani dan memberikan fasilitas secara maksimal dan istimewa daripada Anda berangkat tidak resmi dengan berbagai risiko kekerasan fisik, kekerasan seksual, gaji tidak dibayar, eksploitasi tidak bagus,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani.

Berbagai fasilitas peningkatan kesejahteraan pekerja migran Indonesia terus disediakan oleh pemerintah Fasilitas itu seperti ketersediaan lounge khusus dan layanan fast track di bandara, hingga pemberian credential letter, kepada pekerja migran Indonesia.

Penempatan 123 tenaga kerja ke Korea Selatan akan mengisi sektor manufaktur dan perikanan. Sedangkan, lima pekerja migran Indonesia ke Jerman akan bekerja sebagai perawat.

Menteri BUMN Erick Thohir turut mendukung langkah BP2MI melalui skema G to G yang dinilai aman bagi pekerja migran Indonesia. Erick berharap para pekerja dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ketika berada di negara tujuan penempatan.