Teror Polarisasi di Balik Wacana Dua Poros di Pilpres 2024

23 September 2023 09:42

Gejala pembelahan yang disintegratif ini kembali mulai dirasakan jelang pendaftaran capres dan cawapres Pilpres 2024 melalui upaya menjadikan hanya dua pasangan yang bertarung. 

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai jika hanya ada dua pasangan yang bertarung berpotensi menguatkan polarisasi disintegratif di masyarakat seperti yang terjadi pada pilpres sebelumnya.

"Potensi polarisasi, kontraksi politik, semakin besar kalau porosnya cuma dua. Karena kalau hanya dua poros, kontraksi politik mengental, terkristalisasi, dan itu semakin menguat ketimbang tiga atau empat," ungkap Handa Yuda dalam Metro Pagi Prime Time, Sabtu 23 September 2023.

Hanta Yuda berharap Pilpres 2024 tetap tiga poros, agar keterbelahan di masyarakat tidak terjadi dan masyarakat juga memiliki banyak alternatif pilihan. 

"Konstitusi Kita juga memungkinkan untuk dua putaran. Artinya sejak awal didesain untuk memungkinkan banyak calon dan itu menguntungkan publik karena ada beberapa alternatif-alternatif pasangan figur capres-cawapres," jelas Hanta Yuda.

Hanta Yuda menjabarkan ada tiga skenario yang bisa menguatkan peluang dua poros besar terjadi. Pertama, jika Anies Baswedan batal maju di Pilpres 2024 hingga akhirnya hanya Ganjar dan Prabowo yang bertarung memperebutkan kursi RI-1.

"Tapi skenario ini kecil kemungkinan kecil terjadi. Justru pasangan Anies-Muhaimin semakin menguat, solid dan mantap," jelasnya.

Selain itu, skenario lainnya yang mungkin terjadi jika elektabilitas pasangan capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan yakni Anies-Muhaimin meningkat tajam. Hal ini akhirnya memaksa Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bersatu untuk melawan pasangan Amin.

Terakhir jika MK mengabulkan gugatan permohonan uji materi terkait batas usia calon presiden dan wakil presiden, sehingga memuluskan langkah Gibran menjadi bacawapres Prabowo Subianto. Hal ini akhirnya membuat  Megawati dan Surya Paloh menghasilkan kesepakatan baru untuk menduetkan Anies-Ganjar.

"Bisa jadi justru Ganjar dan Anies yang bersatu sebagai kekuatan non Jokowi, berhadapan dengan kekuatan Jokowi," ungkapnya.

Namun Hanta Yuda melihat hingga saat ini dari tiga skenario yang dijabarkan tersebut potensi realisasinya kecil. "Meski wacana ini menguat, tapi potensi realisasinya belum menguat," jelas Hanta Yuda.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggie Meidyana)