Menhub Kumpulkan Aplikator Ojol Bahas Potongan Tarif

21 May 2025 00:31

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi mengumpulkan sejumlah aplikator ojek online pada Senin, 19 Mei 2025. Pertemuan ini menyusul keluhan pengemudi, yakni potongan tarif yang tidak sesuai aturan yakni mencapai lebih dari 20%.

Pertemuan diadakan satu hari jelang mogok massal pengemudi ojol. Pertemuan ini dihadiri oleh para petinggi perusahaan transportasi digital seperti Grab, Maxim, GoTo, dan inDrive. GoTo menyebut ada salah kaprah hitungan soal biaya, sementara Grab menyinggung status pengemudi ojol. 

Perusahaan aplikator membebankan sejumlah biaya ke konsumen atau pelanggan mulai dari biaya perjalanan hingga service fee. Perusahaan mencontohkan jika konsumen membayar Rp12.000, maka pengemudi hanya menerima Rp8.000, sedangkan Rp4.000 masuk ke kantong perusahaan. 
 

Baca juga: Pengemudi Ojol Nilai Regulasi Pengantaran Barang & Makanan Tidak Manusiawi

Di lapangan, konsumen bisa menanggung hingga 50% biaya. Bahkan menurut Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia, Lily Pujiati, potongan platform mencapai 70%. Andaikan konsumen membayar Rp18.000, pengemudi ojol hanya dapat Rp5.200. 

"Pengemudi hanya mendapatkan upah sebesar Rp5.200 dari hasil kerjanya mengantarkan makanan. Padahal pelanggan membayar ke platform sebesar Rp18 ribu. Dari sini jelas terlihat platform mendapat keuntungan dengan cara memeras keringat pengemudi ojol," jelas Lily.

Di tengah ekonomi sulit dan susahnya mencari kerja, ojek online menjadi harapan banyak orang. Pemerintah pun diharapkan turun tangan soal ini agar pekerja tidak dieksploitasi dan ekonomi bertumbuh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)