Triwulan III 2025, BRI Cetak Laba Bersih Rp41,2 Triliun

Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI  berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp41,2 triliun pada triwulan III 2025, dengan total jumlah aset tercatat sebesar Rp2.123,44 triliun, atau tumbuh 8,2 persen year on year.

Dalam konferensi pers paparan kinerja keuangan, Direktur Utama BRI Herry Gunardi menjelaskan capaian positif BRI turut ditopang oleh kondisi makro ekonomi nasional yang relatif stabil sepanjang 2025. 

Lebih lanjut, Harry menegaskan sebagai bank yang fokus pada ekonomi kerakyatan, BRI terus konsisten memperkuat perannya dalam mendukung pelaksanaan berbagai program strategi pemerintah.

Mulai dari program makan bergizi gratis (MBG), penyaluran bantuan subsidi upah atau BSU, pembiayaan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP bagi masyarakat berpenghasilan rendah, Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih, penyaluran bantuan langsung tunai, hingga kredit usaha rakyat atau KUR. 

Dengan berbagai inisiatif transformasi yang telah berjalan, kinerja keuangan BRI hingga triwulan III 2025 pun menunjukkan tren pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan dengan fokus strategi penghimpunan dana murah (CASA) yang berhasil mendorong efisiensi biaya dana dan menopang fundamental bisnis perseroan.

 

Capaian ini pun didukung pengelolaan dana yang efisien dan struktur permodalan yang sehat serta kondisi likuiditas BRI yang cukup terjaga.

Direktur Finance and Strategy BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari menyebut, BRI berhasil menjaga likuiditas di level yang memadai dengan loan to deposit ratio atau LDR berada di level 86,5 persen.

Dari sisi likuiditas, loan to deposit ratio berada di level yang memadai sebesar 86,5 persen. Angka ini memberikan ruang likuiditas yang memadai bagi BRI untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. 

Kondisi likuiditas tersebut ee didukung oleh rasio dana murah sekitar 67,6 persen. Selain itu, liquidity coverage ratio juga terjaga di level 141,3 persen.

Dari aspek kualitas aset, rasio Non Performing Loan (NPL) BRI berada pada level 3,08 persen, dengan NPL coverage ratio mencapai 183,1 persen.

Dengan coverage ratio yang sangat memadai, BRI mampu menjaga stabilitas neraca secara berkelanjutan sekaligus memberikan keyakinan kepada investor dan regulator.