KDM Imbau SPPG Perhitungkan Jarak Waktu Memasak dan Makan Siswa

23 September 2025 16:38

Menanggapi kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau kepada pihak yang ditunjuk dan ditugaskan untuk menyiapkan makanan agar lebih memperhitungkan waktu antara jam memasak dan jam dimakan oleh siswa. Berdasarkan penjelasan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, masalah keracunan yang terjadi di Jabar akibat makanan yang dimasak sudah basi lantaran waktu memasak, proses distribusi, dan dikonsumsi oleh siswa-siswi jaraknya terlalu lama.

Dedi menyarankan agar proses memasak makanan MBG jangan dilakukan pada sore atau malam hari sebelumnya, sebaiknya proses memasak dilakukan di pagi hari agar makanan lebih segar. Dedi menambahkan pemerintah
provinsi Jawa Barat akan mengundang penyelenggara MBG di wilayah Jabar untuk mengevaluasi secara terbuka terkait kasus keracunan MBG sejumlah daerah di Jawa Barat.
 

Baca: Marak Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis, BGN Bentuk Tim Investigasi

"Bisa memperhitungkan jam antara jam dimasak dan jam dimakan. Berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Kesehatan. Jadi saya meminta untuk mereka yang menjadi pemegang dapur-dapurnya itu harus menyesuaikan dengan jam makannya anak jam berapa," ujar gubernur yang akrab disapa KDM itu dikutip dari Headline News, Metro TV, Selasa, 23 September 2025.

"Jadi jangan memasak terlalu sore atau selalu malam kan gitu. Kalau bisa sih agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan segar. Kami akan segera mengundang untuk bicara bersama dan
bagaimana orang-orang atau penyelenggara yang kebetulan makanannya menimbulkan keracunan bagi siswa apakah akan meneruskan atau harus dievaluasi," tambahnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)