Zein Zahiratul Fauziyyah • 23 September 2025 10:31
Jakarta: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, hari ini, Selasa, 23 September 2025. Kehadiran Prabowo sebagai pembicara ketiga dalam forum internasional ini menjadi catatan penting, mengingat selama sepuluh tahun terakhir Indonesia hanya diwakili oleh Menteri Luar Negeri.
Momen ini disebut sebagai titik balik diplomasi Indonesia. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menilai, tampilnya Presiden secara langsung di podium PBB mempertegas posisi Indonesia sebagai salah satu pemimpin Global South. Menurutnya, Indonesia konsisten menyuarakan reformasi tata kelola dunia yang lebih adil dan inklusif.
Ikuti jejak sang ayah
Kehadiran Prabowo di
Sidang Umum PBB juga sarat makna historis. Pendiri
Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, menyebut langkah ini mengulang jejak sang ayah, Prof. Sumitro Djojohadikusumo, yang pada periode 1948–1949 pernah memimpin delegasi Indonesia di forum PBB.
Sumitro dikenal sebagai tokoh yang aktif memperjuangkan kedaulatan Indonesia lewat jalur diplomasi, salah satunya dengan memorandum yang mengecam agresi militer Belanda dan kemudian dimuat di The New York Times pada 1948. Upaya
diplomasi tersebut turut membuka jalan bagi pengakuan kedaulatan Indonesia melalui Konferensi Meja Bundar pada 1949.
Agenda setelah Sidang Umum PBB
Setelah menghadiri Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo dijadwalkan melanjutkan lawatan ke Kanada untuk menyaksikan penandatanganan
Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Kanada. Dari Ottawa, ia akan bertolak ke Belanda untuk melakukan pertemuan dengan Raja dan penjabat
Perdana Menteri Belanda, sebelum kembali ke Tanah Air pada 26–27 September 2025.
Kehadiran Prabowo di
Sidang Umum PBB kali ini tidak hanya menegaskan posisi Indonesia di kancah internasional, tetapi juga membuka harapan baru agar suara Indonesia semakin diperhitungkan dalam upaya mewujudkan dunia yang lebih adil, damai, dan inklusif.
Jangan lupa saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com