Komnas HAM Beri Atensi pada 10 Korban Meninggal Dunia pada Demo Agustus

4 September 2025 11:58

Aksi unjuk rasa sepekan kemarin mencatat sejumlah korban jiwa. Komnas HAM mencatat ada sekitar 10 orang yang meninggal dunia atas peristiwa demonstrasi yang berujung kerusuhan di sejumlah daerah pada rentang waktu 25 hingga 31 Agustus 2025 lalu.

Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) juga menyatakan beberapa korban diduga kuat mengalami kekerasan aparat. Berikut daftar 10 korban meninggal dunia dalam aksi demontrasi Agustus 2025.

Meninggal pada Kamis, 28 Agustus 2025:

  • Affan Kurniawan (21), driver ojek online meninggal dunia setelah dilindas mobil taktis Brimob Polda Metro Jaya di kawasan Rusun Bendungan Hilir 2, Jakarta Pusat.
  • Andika Lutfi Falah (16), siswa SMKN 14 Tangerang meninggal dunia saat ikut demonstrasi menuntut pembubaran DPR di kawasan Senayan. Ia diduga tewas akibat pukulan benda tumpul pada kepala belakang. 
  • Septinus Sesa (39), meninggal dunia saat ikut aksi blokade di Wirsi Jalan Yos Sudarso, Manokwari. Diduga meninggal dunia akibat efek gas air mata.
Baca: Dipecat Tidak Hormat, Kompol Cosmas Kaju Gae Masih Berpikir untuk Banding

Meninggal pada 29 Agustus 2025: 

  • Saiful Akbar (43), Plt Kepala Seksi Kesra Kecamatan Ujung Tanah. Ia meninggal karena terjebak di dalam Gedung DPRD Makassar yang terbakar.
  • Muhammad Akbar Basri (26), Staf DPRD Makassar itu ikut terjebak dalam Gedung DPRD Makassar yang terbakar. Jasadnya ditemukan di lantai 3 gedung.
  • Sarinawati (26), staf DPRD Makassar itu tewas terbakar karena terjebak di Gedung DPRD Makassar saat terjadi kerusuhan.
  • Rusmadiansyah (25), driver ojek online Makassar ini tewas dikeroyok sejumlah orang yang mencurigainya bagian dari intelejen aparat.
  • Sumari (60), tukang becak, meninggal dunia akibat mengalami sesak napas dan serangan asma akibat gas air mata dari bentrokan massa demo dengan aparat di Bundaran Gladak hingga Balai Kota Solo. Gas air mata yang pekat terbawa angin hingga ke kawasan Pasar Gedhe.

Meninggal pada 31 Agustus 2025:
  • Rheza Sendy Pratama (21 ), mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, meninggal dunia usai mengikuti demosntrasi di Polda DIY. Ia sempat dilarikan ke RSUP Dr Sardjito. Keluarga menemukan jasadnya penuh lebam dan leher patah. Meski demikian, penyebab kematiannya belum terungkap.
  • Iko Juliant Junior (19), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (UNNES) tewas dalam demosntrasi . Ia sempat kritis dan dilarikan ke RSUP dr. Kariadi, Semarang. Orang tuanya menyatakan Iko sempat mengigau meminta tidak dipukuli lagi sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir. Namun, penyebab kematiannya belum terungkap.
Baca: 29 Orang Terlibat Demonstrasi di Polda DIY Dirawat di Rumah Sakit

Langkah Komnas HAM

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Saurlin P Siagian menyebut pihaknya telah mengirimkan tim ke keluarga korban untuk memastikan hak-hak korban terlindungi.

"Komnas HAM kini sedang fokus pada respons terhadap korban dengan berbagai kategorinya. Demonstrasi dan kerusuhan ini memiliki berbagai dimensi HAM seperti hak hidup, hak atas rasa aman, bebas dari takut menyampaikan pendapat di muka umum, hak mendapatkan pendampingan hukum. Kami sudah mengirim tim ke berbagai daerah untuk memastikan hak-hak mereka terlindungi," ucapnya dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Kamis, 4 September 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)