Semangat Iqbal, Anak Buruh Harian yang Diterima Kedokteran UI

Dari lorong kecil dan dari rumah sederhana yang berada di Jalan Murai Kelurahan Kebun Gerand, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Iqbal Rasyid Ahmad Faqih menatap masa depannya. Anak kedua dari pasangan Agus Hermanto yang berprofesi sebagai buruh bangunan dan Suhaima yang berprofesi sebagai guru mengaji ini sejak kecil sudah bercita-cita menjadi dokter.

Hal itulah yang menjadikannya giat belajar dan mengikuti berbagai perlombaan selama menjadi pelajar di MAN Insan Cendekia, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Dorongan cita-cita itulah yang memacu dirinya ikut seleksi nasional berdasarkan tes tahun 2025 dan mengambil Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Dengan memperoleh nilai skor tinggi, Iqbal berhasil diterima di FKUI tersebut.

Menjawab persoalan biaya kuliah yang selama ini dikenal sangat tinggi untuk fakultas yang diambilnya, Iqbal dengan meyakinkan mengatakan bahwa dirinya akan mampu melewati hal tersebut. Karena pihak UI juga menurutnya akan membantu memberikan beasiswa hingga asrama tempat tinggal.
 

Baca: Daftar Jurusan dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi dan Terendah 2025

"Awalnya belajar dulu. Awal menentukan jurusan, menentukan universitas. Terus lihat passing grade skornya berapa, ikut try out, terus evaluasi try out, belajar sampai akhirnya menyiapkan materi, lihat soal-soal yang tahun kemarin dan pada saat hari H berdoa, salat, dan tes," tutur Iqbal dikutip dari Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Senin, 30 Juni 2025.

"Sebenarnya saat tes bukan dalam kondisi yang benar-benar siap dan prima karena tidak makan siang takutnya sakit perut. Jadinya skornya enggak sesuai yang diharapkan banget, tapi alhamdulillah masih tembus," tambahnya.

Melihat anaknya sangat bersemangat menempuh kuliah dan fakultas yang diimpikan tersebut, Suhaima, ibunya mengaku turut bahagia dan akan berjuang menyisihkan hasil rezeki dirinya dan suami untuk menabung demi kebutuhan anaknya menempuh pendidikan.

"Itu membanggakan. Senang dapat terima di FKUI, tapi memang biayanya enggak sedikit. Mungkin kata Ibal nanti dia bisa ngurus beasiswa diusahakan katanya mendukung penuh," tutur Suhaima.