Menkeu Purbaya Sebut Programer 'Coretax' Setara Anak SMA

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti kompetensi tim programmer dari LG kontraktor pengembang sistem perpajakan terintegrasi Coretex. Menurut Purbaya, kemampuan teknis tim yang ditugaskan perusahaan asal Korea Selatan tersebut setara dengan programmer baru lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). 

"Komentarnya lucu deh. Begitu mereka dapat source code-nya dilihat sama orang saya, dia bilang, 'Wah, ini programer tingkat baru lulusan SMA'. Jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya," kata Purbaya, dikutip dari tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Sabtu, 25 Oktober 2025. 

Pandangan itu muncul saat Purbaya memaparkan progres perbaikan Coretax yang sebagian kodenya masih dikendalikan oleh LG hingga Desember 2025. Purbaya mengungkapkan bahwa tim hacker yang ia rekrut di Kementerian Keuangan kini harus membimbing tim LG untuk memperbaiki sistem Coretax yang anggarannya mencapai Rp1,2 triliun.

"Jadi sebelumnya LG itu sebelum kita jalankan tim spesial task force ini, mereka ditanya apa enggak peduli. Ditanya di sana cuek, responsnya lama. Sekarang mereka udah lebih cepat walaupun masih lambat ya, tapi mereka sudah ngirim orang ke sini kalau enggak salah," ungkapnya. 
 

Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menuturkan salah satu kendala dalam penyelesaian perbaikan Coretax adalah ikatan kontrak dengan LG CNS-Qualysoft Consortium sebagai vendor, sehingga akses pemerintah ke sistem tidak langsung secara penuh.

Namun, usai kontrak sepenuhnya dialihkan ke Pemerintah Indonesia pada Desember nanti, Purbaya yakin masalah Coretax bisa selesai pada Januari atau Februari 2026.

"Januari sudah selesai harusnya, keamanan dan infrastruktur. Infrastruktur sangat amat cukup, tinggal dimaksimalkan pemanfaatannya. Barang-barang yang kita belu tuh mahal dan canggih, cuma nggak bisa pakainya. Taip nggak apa, ini kan kita belanja, jadi pajak cukup serius untuk belanja Coretax ini," kata Purbaya lagi.

"Secara teknis, ketergantungan pada pihak asing ke depan akan kami putus. Pada dasarnya, orang Indonesia punya kemampuan dan kami akan memanfaatkan itu dengan serius ke depan," tegas dia menambahkan.