Pelaku Bom di SMAN 72 Jakarta Diduga Terpengaruh Media Sosial

9 November 2025 15:11

Peristiwa ledakan bom di lingkungan Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut) pada Jumat, 7 November 2025 lalu. Motif pelaku melakukan aksi tersebut diduga karena terpengaruh media sosial bukan karena perundungan.

Pada hari ini, Minggu, 9 November 2025, dilaporkan bahwa pihak dari kepolisian belum melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait ledakan kasus bom tersebut. Namun dalam hal ini, polisi telah melakukan sterilisasi sekolah, pendataan, dan pengumpulan barang bukti.
 

Baca juga:
Sudah Sadar, Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Rampung Dioperasi

Dalam hasil temuan barang bukti yang dilakukan oleh kepolisian, polisi menerangkan telah menemukan beberapa barang bukti berupa sepucuk surat yang ditulis oleh pelaku dan serbuk yang diduga sebagai kandungan dalam bahan peledak bom tersebut. Selain itu juga, tim dari kepolisian juga telah melakukan penggeledahan di rumah pelaku dan telah menemukan kecocokan terkait barang bukti yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah, menuturkan pada awak media bahwa terduga pelaku melakukan aksinya tersebut diduga karena terpengaruh konten media sosial bukan karena perundungan yang sebelumnya berita beredar.

Adapun, proses belajar mengajar di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakut akan berlangsung berjalan normal pada Senin, 10 November 2025. Selain itu, nantinya kepolisian yang dibantu dengan TNI Angkatan Laut Jakarta Utara akan melakukan pembersihan tempat kejadian.

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri membeberkan dampak ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut Asep, puluhan korban menderita luka-luka akibat ledakan itu.

Para korban yang luka segera dilarikan ke berapa rumah sakit termasuk RS Islam Cempaka Putih Sebanyak 60 korban luka dirawat di rumah sakit itu. Ada sekitar 38 korban berada di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Dari total tersebut, 14 orang menjalani rawat inap dan 24 orang sudah diperbolehkan pulang.

Selain RS Islam Cempaka Putih, RS Yarsi juga menjadi rumah sakit rujukan. Tercatat ada 15 korban yang dirawat di sana. Ada 14 orang korban yang dirawat inap di RS Yarsi dan satu orang korban sudah dinyatakan boleh pulang.

Begitu juga RS Pertamina Jaya. Terdapat tujuh orang korban yang dirawat inap. Satu orang korban dan juga enam orang sudah diperbolehkan pulang oleh rumah sakit. 

Pelaku ledakan diduga seorang siswa yang menjadi korban perundungan atau bullying. Pelaku berinisial F, diduga sengaja merakit bom baterai dan meledakkannya saat para siswa sedang melakukan salat Jumat.

(Shandayu Ardyan Nitona Putrahia Zebua)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)