Banjarmasin: Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimatan Selatan (Kasel) mengirimkan sampel darah puluhan pasien yang mengalami mabuk tanaman kecubung ke laboratorium narkotika di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Pasien tersebut mabuk kecubung hingga tidak sadarkan diri.
Pengiriman sampel darah ini untuk mendapatkan kejelasan penyebab pasien mabuk hingga tak sadarkan diri. Mereka akan meneliti apakah ada campuran zat lain.
Sebagian pasien sudah sadar dan memberikan keterangan kepada petugas. Namun pihak terkait belum bisa menyimpulkan apakah halusinasi diakibatkan oleh tanaman kecubung.
"Belum bisa dipastikan apakah ini karena kecubung murni atau memang ada campuran. Makanya kami mengambil sampel dari para korban," ujar Kepala BNN Kalsel Brigjen Pol Wisnu Andayana, dikutip Selasa, 16 Juli 2024.
Menurut Wisnu, hasil pemeriksaan laboratorium baru akan diketahui dalam tujuh hari ke depan. Dia meminta semua pihak untuk bersabar menunggu.
Sebelumnya, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, melaporkan puluhan warga mengalami keracunan usai diduga mengonsumsi tanaman kecubung. Disinyalir, efek racun tersebut lantaran warga mencampur tanaman kecubung dengan zat tertentu.
Direktur RSJ Sambang Lihum, Yuddy Riswandhy Noora, mengatakan, korban mencapai 44 orang. Bahkan disebutkan ada 2 pasien yang meninggal dunia usai mendapatkan penanganan di rumah sakit.
Menurut Yuddy, para pasien yang dirujuk ke RSJ Sambang Lihum rata-rata memiliki gejala berat. Misalnya, meracau, demam, hingga tidak sadarkan diri.