Kisah Sertu Rio Kehilangan Keluarganya dalam Longsor Tapanuli Utara

Setelah dua setengah jam tertimbun longsor, anggota Kodim 0212 Padang Sidempuan, Sertu Rio berhasil diselamatkan tim gabungan. Namun Sertu Rio harus kehilangan istri dan anaknya karena tertimbun longsor.

Masih membekas di ingatannya. Sertu Rio Prasaja, anggota Kodim 0212 Padang Sidempuan yang bertugas di Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut) berjuang untuk selamat dari timbunan longsor.

Di sisa harapannya, Rio terus berupaya meminta pertolongan. Suara lirih dan cahaya senter menjadi petunjuk warga menemukan Rio yang sudah terendam lumpur.

Selama dua setengah jam bertahan, Sertu Rio pun berhasil diselamatkan.

"Lagi saya lihat sudah bunyi runtuhan makanya langsung saya kejar megang anak. Jadi saat megang anak ini sudah pegang anak saya sudah tertimpa bersama dengan anak saya. Jadi anaknya terlempar ke mana enggak tahu saya. Sampai-sampai tangan saya berjuang mengapit untuk napas karena nampak saya senter dari masyarakat," kata Sertu Rio dikutip dari Metro Hari Ini, Metro TV, Rabu, 3 Desember 2025.
 

"Saya berujar minta tolong datanglah masyarakat. Untung ada senter mendiang adik saya yang posisinya dekat sama saya. Karena ada kehidupan digali terus," sambungnya.

Namun ia tak pernah menyangka bencana banjir bandang dan longsor itu merunggut nyawaistri, anak, dan empat anggota keluarga lainnya.

Rio tak menyangka jika perjalanan untuk mencari makan di Desa Sibalangat Tapanuli Utara adalah kebersamaan terakhirnya dengan keluarga tercinta. Enam jenazah anggota keluarga Sertu Rio berhasil ditemukan di titik longsor Desa Sibalanga, Kecamatan Adian Koting, Tapanuli Utara.

Keenam jenazah keluarganya ditemukan 10 m dari lokasi Sertu Rio diselamatkan.

Desa Sibalanga yang sebelumnya sempat terisolasi kini sudah dapat diakses. Tim SAR terus berupaya mencari korban yang tertimbun longsor.

Setidaknya sudah ada 36 korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan dan dievakuasi.