30 January 2024 12:58
Pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi menjadi misi dari ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024. Pada kenyataannya, meski angka kemiskinan turun, namun ketimpangan justru naik yang menandakan tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono membenarkan bahwa angka kemiskinan di Indonesia pada 2023 menurun. Jika dibandingkan dengan pra pandemi angkanya sama yakni 9,3%.
"Jadi kemiskinan kita sekarang sudah kurang lebih sama sebelum pandemi," kata Yusuf dalam tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Selasa, 30 Januari 2024.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem Indonesia di 2023 juga turun di kisaran 1,2%. Yusuf pun mengapresiasi penurunan angka kemiskinan tersebut.
"Strategi pemerintah untuk menurunkan kemiskinan ini yang menurut saya perlu kita evaluasi, yaitu kalau kita melihat kemiskinan kita ini turun lebih banyak didorong oleh kebijakan bansos yang memang harus diakui besar-besaran di era Pak Jokowi," ujar Yusuf.
Yusuf memberi contoh para program keluarga harapan (PKH) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), penerimanya mencapai 3 juta. Sedangkan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 10 juta penerima PKH.