Jakarta: Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen menjaga volatilitas nilai tukar Rupiah agar tetap manageable di tengah ketidakpastian pasar keuangan. Adapun volatilitas rupiah tercatat 8,59 persen sepanjang tahun.
Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan, volatilitas rupiah lebih rendah dibandingkan mata uang negara lainnya, seperti Won Korea Selatan tercatat 13,52 persen dan Ringgit Malaysia sebesar 9,77% persen.
Meskipun volatilitas nilai tukar Rupiah lebih rendah, BI berkomitmen untuk terus menurunkan volatilitas. Hal ini perlu dijaga, sehingga tidak terjadi penguatan atau pelemahan secara tajam yang mengakibatkan kepanikan pasar.
Hal tersebut juga mempertimbangkan kepentingan dari eksportir dan importir.
Dia juga menjelaskan ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam menjaga volatilitas Rupiah, seperti dinamika perekonomian di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Tiongkok. Begitu juga tensi geopolitik baik di Rusia-Ukraina maupun Israel-Hamas.