Biden: Pembunuhan Haniyeh Tak Bantu Upaya Gencatan Senjata di Gaza

4 August 2024 01:37

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berpendapat pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tidak membantu mencapai gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza. 

Biden mengatakan bahwa dia sangat khawatir tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. "Kami memiliki dasar untuk gencatan senjata. Dia (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu) harus melanjutkannya dan mereka (Hamas) harus melanjutkannya sekarang." ungkap Biden ketika ditanya apakah pembunuhan Haniyeh merusak peluang untuk perjanjian gencatan senjata.

Komentar Biden itu menjadi yang pertama tentang pembunuhan Haniyeh sejak kepala Hamas itu terbunuh. Presiden AS berbicara kepada wartawan di Pangkalan Angkatan Udara Andrews di Maryland, sebelum menyambut pulang warga negara Amerika sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Rusia. 
 

Baca juga: Pakar: Pembunuhan Ismail Haniyeh Bukti Israel Tak Serius Upayakan Gencatan Senjata

Ia mengatakan telah berbicara dengan Netanyahu pada Kamis, 1 Agustus 2024, dan berjanji melindungi Israel dari semua ancaman dari Iran yang telah bersumpah untuk membalas. Iran ialah pendukung Hamas yang paling penting dan merupakan musuh bebuyutan Israel.

"Presiden membahas upaya-upaya untuk mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, termasuk terhadap rudal balistik dan pesawat tak berawak, untuk memasukkan pengerahan militer AS yang bersifat defensif," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu, Jumat 2 Agustus 2024.

Biden juga menekankan pentingnya upaya berkelanjutan untuk meredakan ketegangan yang lebih luas di kawasan tersebut. Hal ini juga untuk memastikan komitmen Washington terhadap pertahanan Israel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)