18 October 2024 15:43
Dalam beberapa bulan terakhir, situasi politik menjelang Pemilu 2024 semakin meningkat. Munculnya berita palsu dan kampanye agresif telah memicu terjadinya ketegangan dan polarisasi di masyarakat yang mengancam persatuan bangsa.
Melihat problem ini, Polri meluncurkan program Nusantara Cooling System (NCS) sebagai ujung tombak untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah dan juga masyarakat, serta menjadi platform untuk mengedukasi publik tentang pentingnya menjaga perdamaian selama pemilihan kepala daerah 2024.
Kegiatan NCS ini, menurut Kasatgas Humas Ops NCS Polri, Brigjen Pol Gatot Repli Handoko, merupakan inisiasi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengantisipasi dan meredam potensi konflik yang terjadi pada pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca juga: Strategi Polri Antisipasi Potensi Ancaman pada Pilkada 2024 |
Lewat program ini, Polri memberikan asistensi kepada Polda agar mampu memitigasi daerah-daerah rawan konflik sehingga pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 berjalan aman, damai, sejuk dan bermartabat.
"Kegiatan Kami adalah mengedepankan preventif dan preemtif. Jadi di operasi Nusantara Cooling System tidak ada penegakan hukum. Dan pendekatan paling utama adalah pendekatan secara humanis," jelas Gatot.
Polri bekerja sama dengan stakeholder dan masyarakat untuk mengantisipasi berbagai konflik melalui beberapa kegiatan. Di antaranya mengadakan deklarasi damai, silaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan organisasi kemasyarakatan.
"Jadi potensi konflik yang terjadi dalam Pemilu maupun dalam Pemilukada ke depan nanti diharapkan tidak terjadi gesekan. Sehingga tercipta Pilkada aman, damai dan sejuk," jelas Gatot.