Sejumlah Daerah di Aceh Utara Masih Terisolasi dan Belum Terjamah Bantuan

4 December 2025 12:10

Menempuh perjalanan 4 jam dari Kota Lhokseumawe, Aceh, relawan PMI Aceh Utara bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menembus medan ekstrem menuju Desa Buket Linteng, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara. Aksi cepat tanggap ini dilakukan setelah wilayah tersebut terisolir selama delapan hari akibat bencana banjir bandang.

Hingga Rabu, 3 Desember 2025, Ketua PMI Aceh Utara, Tantawi, menjelaskan bahwa jalur utama menuju desa-desa di Langkahan masih belum bisa dilewati. Meskipun sebagian desa sudah mulai bisa diakses, Tantawi menyebutkan bahwa sekitar 40% wilayah di Langkahan masih terisolir.

"Sebagian Langkahan sudah bisa kita masuk ke sana. Namun masih 40% lagi ke atas itu belum bisa tembus, sampai dengan hari ini," jelas Tantawi.
 

Baca juga: JK Minta Pemerintah Percepat Penyaluran Bantuan untuk Cegah Penjarahan

Kondisi di lapangan masih sangat memprihatinkan. Banyak warga masih terkurung dan terpaksa berpindah mencari lokasi aman yang lebih tinggi untuk mendapatkan makanan dan tempat berlindung. Yang paling mendesak, Tantawi mengungkapkan bahwa masih ada jenazah korban yang belum berhasil dievakuasi dari wilayah yang terisolasi.

"Masih ada juga yang terkurung di sana. Bahkan masih banyak jenazah-jenah yang belum bisa terangkat," ungkap Tantawi.

Relawan PMI sudah bekerja sejak hari pertama banjir melanda Aceh Utara. Kali ini PMI bergerak menyalurkan logistik dan layanan kesehatan ke Desa Buket Linteng, Lubok Pusaka, dan Dusun Alue Ie Mirah.

"Hari ini kami sangat berharap kepada pemerintah pusat untuk memberikan perhatian penuh ke bencana ini,  hususnya di Aceh
Utara," harapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggie Meidyana)