Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) meninjau Posko Klaster Logistik Nasional 2025 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Metro TV/Kautsar
Kautsar Widya Prabowo • 1 December 2025 13:57
Jakarta: Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menanggapi aksi penjarahan yang dilakukan sebagian warga terdampak banjir dan longsor di Sumatra Utara. JK meminta pemerintah bergerak cepat menyalurkan bantuan agar situasi tidak semakin memburuk.
"Pertama, kita imbau pemerintah cepat membantu agar tidak terjadi penjarahan. Itu ruangnya," kata JK usai meninjau bantuan yang dihimpun PMI di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 1 Desember 2025.
JK menegaskan aksi penjarahan tidak dapat dibenarkan. Namun, dia memahami kondisi di lapangan yang sangat darurat, banyak warga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengatakan aksi
penjarahan dapat memicu situasi lebih berbahaya jika tidak segera ditangani. Dia menekankan pentingnya percepatan distribusi bantuan ke daerah terdampak.
"Kalau begini, penjarahan bahaya. Karena itu harus cepat bantuan. Jadi masyarakat juga harus cepat membantu," ujar JK.
Kepanikan Warga

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto menilai aksi warga yang mengambil barang pokok di sejumlah minimarket bukan merupakan penjarahan, melainkan bentuk kepanikan karena kelaparan. Aksi ini terjadi di sejumlah daerah terdampak bencana.
"Bukan hanya di Aceh Tamiang, tadi di Tapanuli Tengah saat kita mendistribusikan logistik ke Bandara Pinangsori, ada sekelompok masyarakat yang berusaha merebut logistik itu. Kami perintahkan untuk diberikan saja," kata Suharyanto dalam program Metro Hari Ini, Metro TV, Minggu, 30 November 2025.
Menurut dia, masyarakat tidak memiliki niat jahat. Tindakan tersebut muncul karena rasa takut tidak mendapatkan makanan setelah berhari-hari terkepung bencana tanpa pasokan logistik yang memadai.
"Kita yakin masyarakat ini bukan berniat jahat, tapi karena takut. Mungkin karena sudah beberapa jam atau bahkan beberapa hari belum makan," ujar dia.