NEWSTICKER

Membaca Peta Koalisi Pilpres 2024 Jika PKB Merapat ke Anies

N/A • 1 September 2023 15:02

Dinamika politik terus terjadi, peta koalisi pun tampaknya akan mengalami perubahan yang signifikan. Anies Baswedan dikabarkan menggandeng Cak Imin yang merupakan Ketua Umum PKB menjadi bakal calon wakil presidennya dalam Pilpres 2024 mendatang. Apabila hal ini resmi diumumkan, maka peta koalisi pun akan mengalami perubahan.

Dalam peta koalisi awal, Anies Baswedan didukung oleh tiga partai politik ini yaitu NasDem, PKS dan Demokrat dengan jumlah 163 kursi. Kemudian Ganjar Pranowo didukung PDIP dan PPP dengan 147 kursi. Lalu Prabowo Subianto dengan Gerindra, Golkar, PAN dan PKN dengan total 265 kursi. 

Dengan dinamika politik saat ini, kemungkinan PKB bergeser mendukung Anies Baswedan membuatnya mengantongi total 221 kursi. Sementara kursi koalisi pengusung Prabowo berkurang menjadi 207 kursi. 

Namun, peta koalisi ini diprediksi tidak lama. Sebab, beredar informasi Partai Demokrat akan keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan. 

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menilai keputusan menjaring Cak Imin sebagai pengkhianatan. Khususnya pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang diteken Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Demokrat.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar kata Riefky melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus 2023.

Dari pernyataan ini, Partai Demokrat jelas kecewa karena Anies lebih memilih Cak Imin dibandingkan dengan AHY. Seperti diketahui, sudah sejak awal Partai Demokrat mengajukan AHY sebagai bakal cawapres Anies dan sangat yakin Anies akan mengumumkan AHY sebagai bakal cawapresnya. 

Berbeda dengan Partai Demokrat, wacana duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ditanggapi santai oleh Partai Keadilan Sejahtera. PKS tetap setia mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024 dan membebaskan Anies memiliki atau memilih bakal wakil presidennya sendiri. 

Tetap merujuk kepada keputusan Musyawarah Majelis Syuro (MMS) VIII bahwa PKS secara resmi mendukung dan mengusung Saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2024," ucap Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) DPP PKS Almuzammil Yusuf melalui keterangan tertulis, Kamis, 31 Agustus 2023.

Sementara Ketua Umum Surya Paloh menyebut, Partai NasDem menghormati apapun keputusan dari Partai Demokrat apabila menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan. Partai NasDem mengatakan, duet Anies dan Cak Imin ini belum terformalkan. Koalisi Perubahan untuk persatuan disebut masih ada meskipun tidak bisa memastikan sampai kapan. 

"Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi, tapi saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam, 31 Agustus 2023.

Pengumuman resmi dari masing masing Partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih ditunggu. Hingga saat ini, belum ada pasangan bakal capres dan cawapres resmi yang diumumkan. Namun, bergabungnya PKB mendukung Anies tentu saja berpotensi merubah peta koalisi. Bukan tidak mungkin perubahan ini juga akan membuat PDIP dan Gerindra menghitung ulang, siapa yang akan diusung menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar maupun Prabowo. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Sofia Zakiah)