Pemerintah memperpanjang periode libur Lebaran dan menerapkan kebijakan working flexible arrangement bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk mengurai kepadatan arus mudik 2025. Kebijakan ini memungkinkan ASN bekerja dari mana saja guna memperpanjang rentang waktu perjalanan pemudik.
“Kita mencoba memperlebar waktu libur, bukan hanya satu hari, tetapi dikonsolidasikan antara libur ASN dengan liburan sekolah. Sebelum itu, kita juga menerapkan working flexible arrangement agar ASN bisa bekerja dari mana saja. Dengan cara ini, rentang transportasi dan mudik menjadi lebih panjang, sehingga beban lalu lintas tidak menumpuk pada satu hari,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno seperti dikutip dari Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Senin, 24 Maret 2025.
Selain memperpanjang libur, pemerintah juga menyiapkan sejumlah langkah lain, termasuk peningkatan infrastruktur, perbaikan jalan dan jembatan, serta penambahan layanan transportasi seperti kereta api, pesawat, dan kapal. Insentif berupa diskon tarif tol juga diterapkan untuk mengurangi
kepadatan di hari-hari puncak.
Kemudian Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryanugrohi juga mendukung kebijakan
Work From Anywhere (WFA) dan menyatakan kebijakan ini berdampak signifikan dalam mengurai arus
mudik lebih awal.
“Kebijakan work from anywhere sangat membantu. Di tol Trans Jawa, H-10 terjadi peningkatan arus sebesar 37 persen, sementara di Merak naik hampir 17 persen dibanding tahun lalu. Ini menunjukkan pemudik mulai berangkat lebih awal,” kata Irjen Pol Agus.
Selain itu, kepolisian juga menerapkan pembatasan kendaraan sumbu tiga mulai H-10 untuk memperlancar perjalanan.
Operasi Ketupat 2025 yang sudah berjalan sejak dua hari lalu juga memastikan keamanan pemudik melalui pengamanan di jalur mudik, pelabuhan, serta destinasi wisata.
Untuk pemudik roda dua, Polri mendirikan 2.800 pos pelayanan, salah satunya di
Brebes, yang menawarkan layanan pengangkutan sepeda motor menggunakan truk agar perjalanan lebih aman.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)