Jelang Imlek, Umat Konghucu di Surabaya Gelar Ritual Ciswak

Jelang perayaan Imlek, umat Konghucu di Surabaya, Jawa Timur, melakukan ritual Ciswak atau tolak bala dengan melarungkan potongan rambut dan kuku serta benang yang dibungkus lipatan kertas kimcua berbentuk penyu di perairan Selat Madura. 

Setelah melakukan sembahyang di tepi pantai, sejumlah umat Konghucu bertolak dari Pantai Kenjeran Surabaya dengan menggunakan perahu menuju tengah perairan Selat Madura.

Sesampainya di tengah perairan, umat melakukan sembahyang. Kemudian menaburkan bunga ke laut dan melarungkan potongan rambut dan kuku tangan serta kaki yang dibungkus lipatan kertas kimcua berbentuk penyu.

Winshe Liem Tiong Yang mengatakan ritual Ciswak ini merupakan simbol mersihkan diri dari hal negatif. Diharapkan saat memasuki tahun baru ular kayu dengan semangat baru dihindarkan dari bahaya musibah dan penyakit serta diberi kesatan jasmani dan rohani.
 

Baca juga: Ramalan Keuangan 4 Shio di Tahun Ular Kayu 2025

Tahun baru Imlek tak hanya menghadirkan kemeriahan dan suasana gembira saja, tapi juga menjadi pupuk manjur bagi ladang berbagai bisnis, terutama yang berkaitan dengan tradisi Negeri Tirai Bambu.

Seperti pelaku usaha di Pasar Gede Harjonagoro, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Mereka meraup lonjakan keuntungan dengan angka kenaikan signifikan dari komoditas bertema Tiongkok. 

Semakin mendekati Imlek, transaksi di toko ini meningkat 50?ri hari-hari lainnya. Toko ini menjual berbagai pernik khas Imlek, mulai dari pakaian khas Tionghoa cheongsam, lampion, amplop angpau, hingga hiasang berbentuk sio ular tersedia di toko tersebut.

Demikian juga dengan kuliner-kuliner yang populer dalam nuansa Imlek. Seperti manisan-manisan dan tentu saja kue keranjang.