Pekalongan: Upaya evakuasi korban longsor di Petungkriyono, Pekalongan, memasuki hari keempat dengan pengerahan 10 alat berat untuk membersihkan material longsor yang menutupi area terdampak. Proses evakuasi difokuskan pada tiga titik utama, yakni rumah Sekretaris Desa (Sekdes), area pemancingan, dan Kafe Alo.
Pada Jumat pagi, 24 Januari 2025, salah satu korban yang merupakan anak dari Sekdes Pacarik, berinisial A, berhasil dievakuasi dan dibawa ke Posko Petungkriyono sebelum akhirnya dirujuk ke Puskesmas setempat. Korban sebelumnya ditemukan pada Kamis sore, 23 Januari 2025, namun baru bisa dievakuasi pagi ini.
Dengan ditemukannya korban tersebut, jumlah total korban longsor kini mencapai 24 orang meninggal dunia, sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian. Salah satu korban yang ditemukan pagi ini masih dalam perjalanan menuju Puskesmas Petungkriyono untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Tim evakuasi mulai menggunakan alat pelindung diri (
APD) seperti masker mengingat kondisi korban yang telah ditemukan mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Selain itu, dilakukan penyemprotan disinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit.
Direktur Operasional Basarnas, Edy Prakoso, menyampaikan bahwa proses evakuasi masih terus dilakukan dengan mengantisipasi potensi longsor susulan akibat curah hujan yang tinggi. "Diharapkan langkah-langkah ini dapat berjalan optimal, mengingat wilayah ini masih berpotensi mengalami longsor tambahan jika hujan turun," ujarn Edy dikutip dari
Headline News Metro TV pada Jumat, 24 Januari 2025.
BMKG juga telah melakukan upaya modifikasi cuaca untuk mengurangi intensitas hujan agar evakuasi dapat berjalan lancar. Cuaca cerah kali ini sangat mendukung pencarian korban yang masih hilang, sementara alat berat terus bekerja membersihkan jalur yang tertutup material longsor.
(Tamara Sanny)