11 November 2025 09:26
Wacana pembatasan pada gim online mendapatkan respon positif. Salah satu pemain gim online namanya Hasnawi Mangkualam mengaku menyetujui kalau ada pembatasan dari sisi usia.
"Sebenarnya kalau sudah ada kejadian kemarin ya, gara-gara ada bom di SMA, sebenarnya harus dikaji ulang gim-gim perang-perangan. Gim ini sensitif untuk anak terutama di bawah umur," ungkpanya.
Sementara itu, Ahli psikologi forensik Reza Indragiri justru menyebut membatasi gim online tidak akan berbuah hasil efektif.
"Memang tidak bisa dipungkiri bahwa gim online itu bisa memunculkan masalah adiksi, judi, bully dan seterusnya. Anggaplah ada 1 juta orang yang memainkan gim online. Ternyata tidak serta-merta 1 juta orang esok hari melakukan kekerasan," ujarnya dalam Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa, 11 November 2025.
"Jadi kita perlu ingat bersama bahwa perilaku manusia termasuk perilaku kekerasan manusia ternyata tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja. Ada faktor dalam, ada faktor luar, ada faktor kepribadian, ada faktor lingkungan, ada faktor disposisi, ada faktor situasi. Semua faktor itu ternyata berinteraksi satu sama lain," tambahnya.
| Baca: Polisi Pindahkan Pelaku Ledakan SMAN 72 ke RS Polri Kramat Jati |
| Baca: Imbas Ledakan SMAN 72, Presiden Pertimbangkan Pembatasan Gim Online |