Biaya Sewa Meroket, Pedagang Ramai-Ramai Tinggalkan District Blok M

Sejumlah ruko di Plaza 2 Blok M atau dikenal District Blok M tampak sepi bahkan tutup sejak awal September 2025. Hal ini merupakan imbas meroketnya harga sewa dan menurunnya omzet para pedagang. 

Sejak pagi hari terlihat hanya empat ruko yang memilih tetap buka. Mereka menjual kacamata, makanan, kopi, hingga air mineral. Sementara itu, puluhan ruko lainnya yang didominasi oleh kuliner nampak tutup. 

Salah satu pedagang mengatakan peningkatan harga sewa ruko terjadi sejak akhir bulan lalu dari Rp2,5 juta per kios, menjadi Rp4,1 juta per kios. Sementara itu, omset per bulan disebut sempat menurun 50%, semenjak merebaknya aksi demonstrasi pada Agustus lalu. 

Sejumlah pedagang pun diketahui memilih angkat kaki dan belum membayar uang sewa selama dua bulan terakhir. Pemprov DKI menegaskan tarif sewa kios tidak boleh melebihi kesepakatan awal. 

"Jadi kan itu batas bawahnya Rp300.000, batas atasnya Rp1,5 juta. Katanya ada yang lebih dari itu. Pokoknya tidak diperbolehkan melebihi dari apa yang menjadi kesepakatan," jelas Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung di Blok M, Jakarta Selatan, Rabu, 3 September 2025.
 

Baca juga:  Soal Kenaikan Sepihak Sewa Kios di Blok M, Pramono Tegur Dirut MRT

Pramono Gratiskan Sewa 2 Bulan Jika Pindah ke Blok M Hub

Sementara itu, para pedagang yang sudah pamit dari blok M diberikan opsi pindah ke kawasan Blok M Hub. Bahkan, biaya sewa selama dua bulan pertama digratiskan jika pindah ke Blok M Hub.

Adapun kawasan Blok M Hub merupakan aset Pemprov DKI yang dikelola oleh PT MRT Jakarta (Perseroda). Sehingga, Pramono menjamin tak ada kenaikan harga sewa jika mereka pindah ke sana.

"Karena tempat ini dikelola sepenuhnya oleh MRT, maka tempat ini akan digunakan untuk memindahkan bagi siapapun para pedagang yang mau menggunakan tempat ini. Kalau mereka mau menggunakan tempat ini, maka nanti selama dua bulan kami berikan kebebasan. Free, gratis, supaya mereka mau pindah ke tempat ini," kata Pramono.