Kekayaan Al Zaytun Bagian Operasi Intelijen untuk Redam NII

Ibarat membesarkan anak singa, Panji Gumilang yang awalnya dibina pemerintah, kemudian menimbulkan kontroversi. Di antaranya, dugaan pidana penodaan agama karena ajarannya yang dituduh menyimpang, dugaan tindak pidana penipuan hingga pencucian uang.

Gonjang-ganjing Panji Gumilang dan Pondok Pesantren Al Zaytun mulai terbongkar. Ponpes yang diresmikan 1999 oleh Presiden BJ Habibie adalah sebuah hasil operasi intelijen. Operasi intelijen itu menempatkan Panji Gumilang sebagai Pemimpin Al Zaytun dengan maksud menjinakkan fundamentalisme Negara Islam Indonesia (NII). 

Fasilitas yang diberikan pemerintah kepada faksi NII di Al Zaytun, di antaranya adalah uang hingga konsesi tanah untuk Al Zaytun. Menurut Wakil Kepala BIN Periode 2001 hingga 2010 As’ad Said Ali, bantuan ekonomi hingga bisnis itu untuk meredam nafsu mengangkat senjata. 

Namun ibarat membesarkan anak singa, pengawasan kepada Panji Gumilang menurun sejak 2010, sehingga Imam Besar Al Zaytun itu lepas kendali. Menurut analis terorisme, Al Chaidar, ajaran Panji Gumilang yang menyimpang sudah menyebar hingga menjangkiti tokoh-tokoh partai politik.

Dugaan ajaran yang menyimpang dari Panji Gumilang sudah diendus sejak 2002 oleh Forum Ulama Umat Indonesia dan MUI. Namun baru 21 tahun kemudian Panji baru disidik untuk kasus penodaan agama.