Menteri Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan untuk membahas perkembangan kasus remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi tiba di Polres Jakarta Selatan pada Minggu sore, 1 Desember 2024.
Arifatul menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus yang saat ini tengah terjadi. Arifatul menyebutkan pihaknya akan mendampingi A selama proses hukum sementara. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengungkapkan kondisi A saat ini sudah mulai stabil.
Pihak kepolisian akan melibatkan psikolog anak dan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk memudahkan penyelidikan lebih jauh. Pihak kepolisian akan mendalami apa motifnya dengan psikiater.
“Sudah menjadi mandat dan tugas kami untuk memastikan apakah anak tercukupi haknya dan terlindungi. Karena A sedang dalam kondisi yang kurang baik. Jadi kami memastikan bahwa A benar-benar terpenuhi pendampingan dari ahli. Kemudian kami dari Kementerian PPPA pastinya akan mendampingi selama proses yang akan dijalani oleh anak,” kata Arifatul seperti dikutip dari
Metro Pagi Primetime, Metro TV, Senin, 2Desember 2024.
Polres Metro Jakarta Selatan mengatakan kondisi kejiwaan pelaku mulai stabil. Pelaku yang masih berusia 14 tahun tersebut sudah mampu berbicara dan akan dilakukan pemeriksaan.
“Kondisi ananda A ini ya sudah mulai stabil dari mulai hari kemarin. Sekarang dia sudah bisa diajak bicara, menjawab pertanyaan, sudah bisa senyum, tadi juga sudah ngobrol dengan Bu Menteri. Tentunya nanti pemeriksaan ini bertahap. Kita akan mengunakan juga psikolog anak Apsifor kemudian juga sampai tahap pendalaman pskiater untuk mencari motif,” kata Kombes Pol Ade Rahmat Idnal.
“Padahal di keluarganya dia sangat disayang. Dan tadi yang bersangkutan juga sangat sedih menunjukkan rasa penyesalan yang sangat,” tuturnya.
Polisi masih mendalami motif
remaja 14 tahun yang tega membunuh ayah dan nenek serta melukai ibunya sendiri di Jakarta Selatan. Namun dari hasil interogasi sementara, MAS mengaku mendapatkan bisikan yang meresahkan.