8 October 2023 22:45
Washington: Serangan kejutan dari kelompok pejuang Palestina Hamas terhadap militer Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023, disebut Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sebagai sesuatu yang "tidak masuk akal" dan "memilukan," serta "tidak bisa dibenarkan." Ia pun menegaskan kembali dukungan "kuat" AS terhadap Israel.
Serangan tersebut telah menewaskan ratusan warga Israel dan melukai banyak lainnya. Sementara korban tewas dan luka di sisi Hamas, kelompok penguasa Jalur Gaza, belum dapat ditentukan.
"Seiring berkembangnya situasi ini, kami menegaskan bahwa Amerika Serikat akan selalu mendukung negara Israel," tegas Biden, mengutip dari laman voanews.com, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Biden mengatakan dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait situasi terkini. Ia juga telah melakukan kontak dengan Raja Yordania dan sejumlah pejabat tinggi keamanan nasional AS.
"Kami siap menawarkan segala dukungan yang sesuai kepada pemerintah dan rakyat Israel," tutur Biden.
"Terorisme tidak pernah bisa dibenarkan. Israel mempunyai hak untuk membela diri dan rakyatnya. Amerika Serikat memperingatkan agar tidak ada pihak lain yang memusuhi Israel berusaha mencari keuntungan dalam situasi ini. Dukungan pemerintahan AS terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tidak tergoyahkan," ungkapnya.
Dalam panggilan telepon pada Sabtu malam dengan awak media, seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan bahwa Gedung Putih telah berinteraksi sepanjang hari dengan jajaran pejabat atau pemimpin tinggi, termasuk mereka yang berasal dari Otoritas Palestina (PA), Turki, Mesir, Arab Saudi, Jerman, Inggris, dan Italia.
Serangan yang dilakukan Hamas pada hari Sabtu kemarin menghasilkan momen kesepakatan yang jarang terjadi di antara para politisi AS, baik dari Partai Demokrat maupun Partai Republik.