16 December 2023 19:00
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap transaksi mencurigakan dari tambang ilegal dan hasil kejahatan lingkungan lain yang mengalir untuk dana kampanye Pemilu 2024. Perludem menyebut, transaksi ini bukan barang baru.
"Dari dulu, salah satu catatan kita adalah laporan dana kampanye atau rekening khusus dana kampanye tidak mencerminkan kebenaran," kata Pembina Perludem Titi Anggraini di program Metro Hari Ini, Metro TV, Sabtu 16 Desember 2023.
Titi menyebut, dana kampanye yang beredar selama ini biasanya tidak melalui rekening khusus. Melainkan melalui banyak pihak dan banyak pintu, termasuk dana yang beredar dari relawan.
Ia menyoroti instrumen pengawasan Pemilu sangat terbatas untuk bisa mengakses kebenaran aliran dana. Kalaupun ada audit dana kampanye, kata Titi, biasanya hanya sebatas formalitas.
"Apa yang disampaikan PPATK itu mengonfirmasi saja apa yang sudah kami tulis sejak lama. Dana kampanye sekadar basa-basi, tidak mencerminkan faktualitas dan kebenaran," kata Titi.
Transaksi yang ditemukan PPATK melibatkan ribuan nama dan juga partai politik. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, transaksi janggal itu meningkat masif lebih dari 100% seiring makin dekatnya pelaksanaan Pemilu. Nilainya mencapai triliunan rupiah.
Kejanggalan terlihat dari rekening khusus dana kampanye yang seharusnya marak transaksi selama masa kampanye, justru sebaliknya cenderung tidak bergerak atau datar. Peningkatan transaksi justru terlihat pada rekening-rekening lain di luar rekening khusus dana kampanye.