Pemerintah Tetapkan Cikande sebagai Kawasan Kejadian Khusus Radiasi

7 October 2025 14:58

Kasus dugaan kontaminasi radioaktif yang semula dikaitkan dengan ekspor udang beku Indonesia ternyata bersumber dari tanah industri di Cikande, Banten. Temuan ini bermula ketika otoritas Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) mendeteksi jejak isotop radioaktif Cesium-137 pada sejumlah kontainer udang beku asal Indonesia.

Cesium-137 merupakan isotop buatan manusia yang biasanya muncul dari aktivitas industri atau nuklir. Pemerintah Indonesia kemudian menurunkan tim gabungan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menelusuri sumber paparan tersebut.

Penyelidikan membawa tim ke kawasan industri Cikande, tempat ditemukan jejak radiasi di area pengumpulan logam bekas dan peleburan besi. Dari hasil pemeriksaan, pemerintah menemukan sepuluh titik kontaminasi dengan kadar radiasi berbeda-beda. Material terpapar telah diamankan dan dipindahkan ke lokasi penyimpanan sementara dengan pengamanan tinggi.

Hingga awal Oktober, pemerintah melalui Satgas Radiasi telah memeriksa 1.562 warga dan pekerja di radius lima kilometer dari lokasi. Sebanyak sembilan orang menunjukkan jejak Cesium-137 dalam tubuh, namun tanpa gejala klinis serius. Aktivitas masyarakat di sekitar lokasi tetap berjalan normal di bawah pengawasan kesehatan rutin.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menegaskan akan menuntut pihak industri yang terbukti lalai, termasuk pabrik peleburan logam dan pengelola kawasan. Jika terbukti ada bahan baku impor yang mengandung zat radioaktif, kasus ini akan dilaporkan ke Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Pemerintah kini menetapkan kawasan industri Cikande sebagai kejadian khusus radiasi untuk memastikan pengawasan terpadu. Proses pembersihan dan pengangkutan material dilakukan dengan pengamanan ketat, sementara pemeriksaan terhadap air tanah serta hasil pangan lokal terus berlanjut.

Cesium-137 memancarkan radiasi beta dan gamma dengan waktu paruh sekitar 30 tahun. Zat ini dapat larut dalam air, meresap ke tanah, serta masuk ke rantai makanan. Paparan dosis rendah tidak menimbulkan gejala langsung, namun dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker terutama pada sumsum tulang dan kelenjar tiroid.

Kasus ini menegaskan bahwa bahaya radiasi tidak selalu berasal dari reaktor nuklir, tetapi juga dari kelalaian pengelolaan limbah industri. Pemerintah berupaya memastikan keselamatan warga sekaligus memulihkan kepercayaan publik terhadap keamanan produk dan lingkungan Indonesia.

(Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Diva Rabiah)