Mudahnya Aparat Malaysia Tembak Mati WNI

28 January 2025 21:49

Sebanyak lima warga negara Indonesia (WNI) pekerja migran ditembak aparat Malaysia. Satu di antaranya tewas. Kajadian ini bukan yang pertama, tapi sudah kerap kali terjadi. Bagaimana sikap Presiden Prabowo Subianto saat bertemu Perdana Menteri Malaysia?

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengecam penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM), yang menembak lima pekerja migran Indonesia (PMI). Dalam kejadian ini, satu pekerja Indonesia meninggal dunia di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. 

Peristiwa penembakan yang dilakukan oleh APMM terjadi saat mereka menemukan lima pekerja migran Indonesia nonprosedural melintasi perairan Tanjung Rhu, Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2025, pukul 03.00 dini hari. Akibatnya, satu orang PMI meninggal dunia dan empat orang lainnya kritis. 
 
Wakil Menteri P2MI Christina Aryani mengatakan, pihaknya mengecam tindakan otoritas maritim Malaysia yang menembak lima PMI itu. Menurutnya kejadian ini adalah tindakan yang berlebihan. Pihaknya juga meminta agar pemerintah Malaysia segera melakukan pengusutan terhadap peristiwa ini. 

"KemenP2MI mendesak pemerintah Malaysia melakukan pengusutan atas peristiwa ini dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan atau excessive use of force," kata Wakil Menteri P2MI Christina Aryani. 

Pekerja migran Indonesia yang meninggal akibat ditembak di Perairan Malaysia teridentifikasi bernama Basri, warga Riau. Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi Riau mendesak pemerintah Malaysia mengusut kasus penembakan pekerja migran di Selangor, Malaysia.

BP3MI Riau akan berkoordinasi dengan pemerintah Malaysia untuk proses pemulangan jenazah Basri. Saat ini, BP3MI masih menunggu penyelidikan kasus penembakan. Lima PMI yang ditembak aparat Malaysia itu teridentifikasi berasal dari Riau, Aceh, dan Kepulauan Riau. 

Momentum penembakan pekerja migran Indonesia di Malaysia ini berdekatan dengan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia. Dalam pertemuannya dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Prabowo Subianto menyebut, persoalan tenaga kerja akan ditertibkan. Presiden juga menjelaskan obrolan intensifnya dengan Perdana Menteri Anwar membahas banyak kerja sama. Presiden tidak secara spesifik berbicara mengenai kasus penebakan kali ini. 

"Kita akan selesaikan masalah-masalah bilateral. Masalah tenaga kerja pun kita sepakat untuk kita tertibkan," kata Presiden Prabowo.

Sebanyak 75 pekerja migran Indonesia ditembak mati dalam kurun waktu 20 tahun. Jelas bukan jumlah yang sedikit. Pemerintah Indonesia mestinya bersikap tegas, bahkan keras. Jika tidak, maka hal serupa akan terus terjadi di
kemudian hari. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Sofia Zakiah)